Sebuah industri tentunya akan membutuhkan bahan baku untuk melakukan produksinya. Bahan baku industri juga jadi faktor penting dalam hal menentukan harga jual produk. Hal ini membuatnya jadi perhatian utama para pengusaha agar kualitas dari produk yang dihasilkan pun dapat baik. Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai pengertian, jenis dan juga faktor yang bisa memengaruhi bahan baku dalam industri.
Pengertian Bahan Baku
Bahan baku adalah segala bahan yang dipakai untuk membuat produk dalam sebuah industri, di mana bahan tersebut secara menyeluruh akan terlihat dalam produk yang sudah jadi. Dengan kata lain, ini adalah bahan mentah atau bahan yang belum diproses. Bahan tersebut akan menjadi bahan dasar dari produksi, diolah melalui sebuah proses dan menghasilkan produk yang diinginkan.
Baca Juga: Penerapan Akuntansi Pada Industri Konstruksi
Jenis-Jenis Bahan Baku
Berdasar jenis, bahan baku dibagi menjadi dua jenis, yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung.
- Bahan baku langsung atau direct material merupakan bahan mentah yang jadi bagian utama ataupun berperan langsung dalam menghasilkan barang jadi. Hal ini membuat harga yang dikeluarkan dalam membeli bahan baku ini akan berbanding lurus dengan barang yang dihasilkan. Bisa dibilang, terdapat kaitan erat antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil produknya.
- Bahan baku tidak langsung atau indirect material merupakan bahan yang sebenarnya pun turut berperan langsung dalam proses pembuatan barang, namun kehadiran bahan ini tidak langsung terlihat pada barang yang sudah jadi.
Agar lebih mudah, contohnya, saat barang jadi yang diproduksi sebuah industri adalah berupa kursi, maka bahan baku langsungnya berupa kayu. Sedangkan bahan baku tidak langsungnya adalah paku ataupun perekat kayu. Di mana kayu adalah bahan baku industri yang berperan langsung dan dapat langsung terlihat ketika kursi tersebut diproduksi, serta paku yang juga berkaitan langsung dengan hasil jadi namun tidak langsung terlihat dalam barang yang diproduksi tersebut.
Pengelompokan Bahan Baku
Bahan baku pun kemudian dikelompokkan lagi menjadi lebih spesifik, yaitu terdiri dari bahan mentah, komponen atau bagian rakitan dan bahan pembantu. Berikut ini penjelasannya:
- Bahan mentah ini merujuk pada bahan utama yang masih dalam wujud mentah yang akan dipakai pada proses pembuatan produk. Bisnis manufaktur bisa memiliki sendiri sumber daya untuk bahan mentahnya. Namun bahan mentah pun bisa saja diperoleh dari supplier atau vendor pihak ketiga. Namun harus dengan proses pemilihan yang ketat agar menjamin kelancaran pasokan dan kualitas produk.
- Komponen atau bagian rakitan misalnya seperti baut, spare part, chip dan lainnya. umumnya bahan baku seperti ini dipakai dalam industri otomotif ataupun elektronik dalam negeri. Perusahaan manufaktur mobil ataupun gadget di Indonesia mengimpor komponennya yang berasal dari luar negeri dan dirakit menjadi produk akhir.
- Bahan pembantu merupakan bahan yang dipakai untuk pembuatan produk, namun hanya untuk tujuan tertentu saja, seperti untuk meningkatkan efisiensi ataupun menambah value Misalnya pada industri furniture, salah satu bahan pembantu untuk pembuatan lemari adalah cermin, yang akan menambah nilai jual lemari tersebut. Jadi, saat bahan pembantu ini tidak ada, produk jadi pun bisa tetap diproduksi, namun nilainya tidak akan setinggi produk yang sudah ditambahkan bahan pembantu ini.
Faktor yang Memengaruhi Persediaan Bahan Baku
Tidak sedikit yang berpikir bahwa bahan baku bisa bersifat tidak terhingga ataupun bisa didapatkan dengan mudah, yang membuat para pengusaha cenderung tidak memperhatikan atau memperhitungkan bahan baku. Padahal perhitungan ini dapat membuat kondisi keuangan perusahaan bisa lebih stabil dan industri pun bisa lebih berkembang.
Untuk itu, pengusaha harus lah tau tentang faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi persediaan bahan baku, yaitu:
-
Perkiraan penggunaan
Dalam penggunaan bahan baku industri, perusahaan harus punya catatan tentang waktu penggunaan bahan baku untuk diproses menjadi barang jadi. Karena hal ini akan menentukan perkiraan jumlah bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi sekarang, serta akan jadi patokan untuk proses produksi mendatang. Sehingga hal ini dapat meminimalisir terjadinya kehabisan stok yang akan menghambat operasi perusahaan.
Baca Juga: Manajemen Pembelian Untuk Industri Kuliner
-
Harga
Harga adalah hal dasar bagi pengusaha untuk menyiapkan perhitungan yang akan disediakan untuk investasi yang berkaitan dengan kepentingan bisnis. Hal ini bisa dibilang snagat penting karena akan memengaruhi keuangan perusahaan. Untuk itu, pengusaha harus menghitung harga bahan baku, sehingga dapat memperkirakan harga jual produk, biaya pengeluaran dan lainnya dengan tepat.
-
Biaya pembelian bahan baku
Biaya pembelian bahan baku juga akan memengaruhi ketersediaan bahan baku serta keuangan perusahaan. Itulah kenapa biaya pembelian bahan baku ini harus dipisah dari biaya lain agar perusahaan tidak sulit dalam menghitung biaya bahan baku.
-
Metode pembelian bahan baku
Metode pembeli juga termasuk faktor yang memengaruhi ketersediaan bahan baku dalam sebuah industri. Bila metode pembelian dilakukan secara berbeda, maka jumlah pembelian maksimal bahan pun akan cenderung berbeda.
Misalnya ketika perusahaan membuat meja, maka metode pembelian kayu dan pembelian paku pasti berbeda. Karena seluruh bahan punya kegunaan dan juga model berbeda, tergantung dari peruntukannya.
-
Penggunaan real-time
Faktor satu ini berkaitan dengan penggunaan nyata atau sebenarnya dari bahan baku industri tersebut, namun di produksi yang sudah dilakukan sebelumnya. Bisa dibilang faktor ini harus dapat perhatian yang lebih dan dapat dijadikan patokan dalam biaya produksi selanjutnya.
-
Kebijakan pembelian
Ini berkaitan dengan ketersediaan barang dan cara agar bahan baku bisa terjaga ketersediaannya. Selain itu, juga berkaitan dengan besaran biaya yang dapat dipakai untuk berinvestasi dalam persediaan.
-
Pembelian kembali
Jenis Pembelian yang dilakukan secara rutin oleh perusahaan untuk menjaga ketersediaan bahan juga jadi salah satu faktor. Pembelian kembali akan memberi pertimbangan pada berapa lama waktu tunggu yang dibutuhkan, sehingga kedatangan bahan baku dapat tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
-
Persediaan pengaman
Ketersediaan dari bahan baku industri dapat memberi keamanan dalam produksi. Karenanya, umumnya perusahaan akan mempunya persediaan pengaman yang fungsinya untuk memastikan kalau produk tetap ada saat dibutuhkan. Tapi biasanya persediaan yang dimiliki jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya dipakai di saat-saat tertentu saja.
-
Biaya penyimpanan
Yang juga jadi faktor yang memengaruhi ketersediaan bahan baku yaitu biaya penyimpanan bahan. Jika biaya penyimpanan ini sudah diperhitungkan, maka dapat memberi perubahan besar pada bahan baku. Karena itulah, sebagai pengusaha Anda harus mulai memperhatikan tentang biaya penyimpanan ini.
Jenis Industri Berdasar Bahan Baku
Setelah mengetahui tentang pengertian, jenis dan juga faktor yang memengaruhi bahan baku industri, berikut ini adalah beberapa jenis industri berdasarkan bahan bakunya:
1. Industri Ekstraktif
Industri ekstraktif ini menggunakan bahan baku yang diperoleh langsung di alam, seperti hasil pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan ataupun pertambangan. Segala industri yang berkaitan dengan bidang yang bahan utamanya dari hasil alam ini masuk dalam industri ekstraktif.
2. Industri Non-Ekstraktif
Sedangkan industri non-ekstraktif ini mengolah lebih lanjuta dari hasil industri kain, seperti industri pemintalan, kain ataupun kayu lapis. Jadi industri ini ada untuk memfasilitasi Anda dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, furniture dan lainnya.
Baca Juga: UMKM Memiliki Peluang Besar Memasuki Revolusi Industri 4.0, Jika Melek Digital
3. Industri Fasilitatif
Ini adalah segala industri yang kegiatannya menjual jasa untuk orang lain, seperti perdagangan, perbankan, ekspedisi dan lainnya.
Dalam menjalankan bisnis, melakukan pencatatan dan menghitung nilai bahan baku industri adalah hal yang penting dalam menentukan harga produk jual Anda. Namun, tentunya hal ini tidak lah mudah. Karena itulah, jika Anda membutuhkan kemudahan dalam menghitung biaya produksi ataupun melakukan pencatatan pembelian, penjualan dan stok, Anda dapat menggunakan software akuntansi Accurate Online, yang bisa Anda dapatkan di Solusi Accurate. Anda juga dapat mencoba software Accurate Online ini secara gratis selama 30 hari.