Uncategorized

Go-Jek Akuisisi 3 Fintech Sekaligus

Layanan uang digital di Indonesia sepertinya akan sangat berkembang . Hal itu dibuktikan dengan beberapa perusahaan Financial Technology (Fintech) yang mulai berkolaborasi dengan berbagai perusahaan. Pekan lalu, perusahaan layanan transportasi online Go-Jekmengakuisisi tiga fintech sekaligus yakni Midtrans, Kartuku, dan Mapan.

Akuisisi ketiga perusahaan fintech tersebut sebagai cara Gojek untuk memperbesar layanan dompet digital yang mereka miliki, Go-Pay dan untuk memperkuat posisi Go-Pay sebagai raksasa pada industri fintech di Indonesia.

Langkah yang ditempuh Gojek dengan mengakuisisi tiga perusahaan fintech sekaligus, ingin menunjukan bahwa Go-Jek akan menjadi pemain raksasa bidang fintech di Indonesia. Serta, ingin menjadikan Go-Jek untuk menyediakan ekosistem pembayaran bagi institusi keuangan, korporasi,UKM, dan juga masyarakat yang telah mengenal jasa perbankan maupun masyarakat yang belum mengenal sama sekali mengenai pembayaran perbankan.

Demi Ekspansi Go-Pay

Saat ini Go-Pay digunakan oleh lebih dari 50% pengguna Go-Jek di Indonesia. Layanan Go-Pay memang menjadi salah satu pembayaran yang sering digunakan oleh pengguna Gojek untuk melakukan pembayaran transaksi penggunaan layanan Go-Jek dan Go-Food.

Go-Jek menganggap ketiga perusahaan fintech yang telah diakuisisi oleh mereka, merupakan perusahaan yang cukup besar. Ketiganya telah memproses transaksi mencapai angka Rp 67, 5 triliun per tahun, baik dari debit, dompet digital, maupun kartu kredit bagi para pengguna, penyedia jasa, dan merchant milik ketiga perusahaan itu.

“Kini, saatnya Go-Jek melangkah maju memasuki babak baru. Melalui akuisisi ini, Go-Jek akan berkolaborasi dengan tiga perusahaan fintech nasional terdepan di Indonesia yang memiliki visi dan etos kerja yang sama. Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat pondasidan langkah kami di industri fintech Indonesia,” jelas Founder dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim dalam siaran pers yang diterima.

Nadiem mengungkapkan, bahwa Go-Jek telah mengikuti perkembangan ketiga fintech tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Go-Jek ingin menantikan kolaborasi dengan ketiganya untuk mewujudkan satu misi yang sama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia di bidang digital.

Memudahkan Pengguna

Cara memudahkan pengguna

Kolaborasi Go-Jek dan ketiga fintech yang diakuisisi akan memudahkan pengguna dalam mengakses sistem pembayaran digital. Meskipun Go-Jek bukanlah satu-satunya pemain dompet digital, tetapi Go-Jek memiliki basis masa yang cukup besar.

Apa lagi, Go-Pay sudah dijadikan salah satu metode pembayaran yang cukup diminati oleh masyarakat pengguna Go-Jek, terutama untuk pembayaran layanan transportasi, kurir makanan, paket, dan layanan multiplatform yang ada di aplikasi Go-Jek.

Presiden Go-Jek Group Andre Soelistyo mengatakan, menyambut tahun 2018, Go-Jek akan berkembang lebih luas lagi. Dengan menyediakansistem pembayaran yang aman, nyaman, dan mudah baik secara online maupun sistem pembayaran secara offline.

Alasan Go-Jek Meminang Ketiganya

Ada beberapa alasan mengapa Go-Jek memilih Midtrans, Kartuku, dan Mapan untuk diakuisisi. Ketiganya dinilai memiliki spesialisasi sendiri dalam bidang pembayaran online maupun offline. Seperti Midtrans yang menjadi layanan payment gateway online terbesar di Indonesia.

Sementara Kartuku, merupakan fintech yang memiliki cukup banyak merchant di Indonesia dengan pembayaran offline. Sementara Mapan, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang arisan online, dan telah membantu 1 juta keluarga di Indonesia untuk mengikuti sistem arisan unik yang tersebar di 100 kota.

ABC MGK Kemayoran

Penjualan Resmi Accurate

Jadikan hari-harimu lebih segar dan menyenangkan dengan Emkay Blast Lite Lychee! Dengan rasa buah leci yang segar dan sensasi dingin yang bikin kamu merasa nyaman, rasakan juga manfaat dari liquid Saltnic rendah nikotin yang membantu kamu merilekskan diri.

Related posts

Pencatatan Piutang tak tertagih ( Inderect Method )

admin

4 Mitos Sesat Tentang Software Akuntansi yang Salah Kaprah

admin