Auditor memeriksa laporan keuangan untuk memastikan keakuratan, kelengkapan, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi. Proses audit ini melibatkan banyak istilah teknis yang perlu dipahami. Dalam praktiknya, terdapat banyak istilah teknis yang digunakan dalam audit. Memahami istilah dalam audit laporan keuangan sangat penting bagi akuntan, auditor, maupun pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan.
Audit laporan keuangan meningkatkan kredibilitas posisi keuangan perusahaan. Selain itu, dengan adanya audit, akan meningkatkan nilai dan kinerja Perusahaan pada periode akuntansi.
Sangat penting bagi setiap pebisnis atau stakeholder yang mampu melakukan audit laporan keuangan. Para pemilik bisnis juga perlu mengetahui apa saja istilah-istilah yang ada didalam laporan keuangan.
Baca Juga: Audit Pajak: Panduan Lengkap untuk Wajib Pajak Perusahaan
Istilah-Istilah dalam Audit Laporan Keuangan
Berikut adalah beberapa istilah penting dalam audit laporan keuangan beserta penjelasannya:
Auditor
Auditor adalah profesional yang bertugas memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan suatu entitas untuk memastikan kewajaran dan kepatuhannya terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pihak Auditor dapat berasal dari internal perusahaan (auditor internal) atau eksternal (auditor independen). Auditor eksternal biasanya dari firma akuntan publik yang memberikan opini atas laporan keuangan.
Opini Audit (Audit Opinion)
Opini audit adalah pernyataan resmi dari auditor mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. Ada empat jenis opini audit:
- Unqualified Opinion (Wajar Tanpa Pengecualian): Laporan keuangan disajikan secara wajar.
- Qualified Opinion (Wajar Dengan Pengecualian): Terdapat ketidaksesuaian tertentu, tetapi tidak material.
- Adverse Opinion (Tidak Wajar): Laporan keuangan mengandung kesalahan material.
- Disclaimer of Opinion (Tidak Memberikan Pendapat): Auditor tidak dapat memberikan opini karena keterbatasan informasi.
Materialitas (Materiality)
Materialitas adalah konsep dalam audit yang menentukan apakah suatu kesalahan atau kelalaian dalam laporan keuangan cukup signifikan untuk memengaruhi keputusan pengguna laporan. Auditor menetapkan batas materialitas untuk memfokuskan pemeriksaan pada hal-hal yang penting.
Risiko Audit (Audit Risk)
Risiko audit adalah kemungkinan auditor memberikan opini yang tidak tepat atas laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Ada beberapa macam risiko audit :
- (Risiko Bawaan): Risiko kesalahan karena kompleksitas transaksi.
- Control Risk (Risiko Pengendalian): Risiko kesalahan karena kelemahan sistem pengendalian internal.
- Detection Risk (Risiko Deteksi): Risiko auditor tidak menemukan kesalahan yang material.
5. Bukti Audit (Audit Evidence)
Bukti audit adalah informasi yang digunakan auditor untuk mendukung kesimpulan audit. Contohnya termasuk dokumen, konfirmasi pihak ketiga, catatan transaksi, dan hasil observasi. Bukti audit harus relevan, andal, dan cukup untuk mendukung opini auditor.
6. Pengendalian Internal (Internal Control)
Perusahaan menerapkan kebijakan dan prosedur pengendalian internal untuk memastikan:
- Keandalan pelaporan keuangan
- Kepatuhan terhadap hukum
- Efisiensi operasi
Auditor mengevaluasi pengendalian internal untuk menentukan sejauh mana mereka dapat mengandalkannya dalam proses audit.
7. Sampling Audit (Audit Sampling)
Sampling audit adalah teknik di mana auditor memeriksa sebagian dari populasi transaksi untuk menarik kesimpulan tentang seluruh populasi. Metode ini digunakan ketika memeriksa semua transaksi tidak praktis. Ada dua jenis sampling:
– Sampling Statistik: Menggunakan metode probabilistik.
– Sampling Non-Statistik: Berdasarkan pertimbangan auditor.
8. Kertas Kerja Audit (Audit Working Papers)
Auditor mencatat prosedur audit, bukti yang terkumpul, dan kesimpulan mereka dalam kertas kerja audit. Dokumen ini mendukung opini audit mereka dan menjadi referensi untuk pemeriksaan ulang audit.
9. Going Concern
Going concern adalah asumsi bahwa perusahaan akan terus beroperasi dalam waktu yang dapat diprediksi. Jika auditor menemukan indikasi bahwa perusahaan mungkin tidak dapat bertahan (misalnya kerugian terus-menerus atau utang yang tidak terbayar), mereka harus menyatakan hal ini dalam laporan audit.
10. Fraud (Kecurangan)
Fraud dalam audit merujuk pada kesengajaan memanipulasi laporan keuangan untuk menipu pemangku kepentingan. Auditor bertugas mendeteksi risiko fraud melalui prosedur analitis dan pengujian substantif.
Baca Juga: Audit Laporan Keuangan: Pengertian, Tujuan, & Proses
11. Reviu Analytikal (Analytical Review)
Reviu analytikal adalah teknik audit yang membandingkan data keuangan dengan tren historis, anggaran, atau industri untuk mengidentifikasi ketidakwajaran yang memerlukan investigasi lebih lanjut.
12. Confirmation (Konfirmasi)
Konfirmasi adalah permintaan langsung kepada pihak ketiga (seperti bank atau pelanggan) untuk memverifikasi saldo atau transaksi. Ini merupakan bukti audit yang sangat andal.
13. Subsequent Events (Peristiwa Setelah Tanggal Neraca)
Perusahaan mengalami peristiwa setelah tanggal neraca, yaitu transaksi atau kejadian yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan tetapi sebelum auditor menerbitkan laporan audit. Auditor harus mengevaluasi apakah peristiwa ini memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan keuangan.
14. Management Representation Letter (Surat Pernyataan Manajemen)
Manajemen perusahaan menandatangani surat pernyataan manajemen sebagai bentuk konfirmasi atas tanggung jawab mereka terhadap laporan keuangan serta pengungkapan informasi penting kepada auditor.
15. Audit Trail
Audit trail adalah jejak transaksi yang memungkinkan auditor melacak dari laporan keuangan kembali ke dokumen sumber. Ini membantu memverifikasi keakuratan dan kelengkapan catatan akuntansi.
Kesimpulan
Memahami istilah – istilah dalam audit laporan keuangan sangat penting bagi auditor, akuntan, dan pengguna laporan keuangan. Dengan mengetahui definisi dan penerapannya, proses audit dapat berjalan lebih efektif, dan laporan keuangan yang dihasilkan lebih dapat dipercaya.
Jika Anda terlibat dalam penyusunan atau pemeriksaan laporan keuangan, pastikan untuk memahami istilah-istilah di atas agar dapat mengikuti proses audit dengan baik.
Audit Keuangan Lebih Mudah Dengan Software Akuntansi Accurate
Sebelum melakukan audit, Anda perlu menyusun laporan keuangan secara komprehensif. Menyusun laporan keuangan akan lebih mudah jika menggunakan bantuan software akuntansi, seperti software akuntansi Accurate.
Accurate membantu Anda menyusun laporan keuangan secara maksimal dengan berbagai fiturnya, sehingga Anda bisa mendapatkan hasil terbaik dari audit laporan keuangan. Buktikan sekarang! Dapatkan Free Trial Accurate Online 30 hari.