Airway Bill atau AWB apakah anda pernah mendengar istilah ini? Biasanya istilah ini digunakan untuk pengiriman atau logistic, Pengertian Airway bill juga disebut sebagai resi pengiriman dan disingkat menjadi AWB. Beberapa contoh AWB perusahaan kurir pengiriman adalah AWB JNE, AWB TIKI, AWB JNT dan lain sebagainya.
Biasanya pengirim atau penerima barang dapat mengecek AWB secara real time. Mereka bisa mengetahui posisi atau status barang yang dikirim tersebut dengan memasukan nomor yang tertera di AWB atau SMU ( Surat Muatan Udara)
Dalam UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, disebutkan secara rinci mengenai airway bill. Seperti di Pasal 1 ayat 28, disebutkan SMU sebagai dokumen berbentuk cetak, melalui proses elektronik, atau bentuk lainnya, yang merupakan salah satu bukti adanya perjanjian pengangkutan udara antara pengirim kargo dan pengangkut, dan hak penerima kargo untuk mengambil kargo.
Berikut ini Apa saja yang tercantum dalam Airway Bill atau Surat Muatan Udara (SMU)
- Tanggal dan tempat surat muatan udara dibuat;
- Tempat pemberangkatan dan tujuan;
- Nama dan alamat pengangkut pertama;
- Alamat pengirim kargo;
- Nama dan alamat penerima kargo;
- Jumlah, cara pembungkusan, tanda-tanda istimewa, atau nomor kargo yang ada;
- Jumlah, berat, ukuran, atau besarnya kargo;
- Jenis atau macam kargo yang dikirim;
- Pernyataan bahwa pengangkutan kargo ini tunduk pada ketentuan dalam undang-undang.
Airway bill wajib dibuat sekurang-kurangnya rangkap 3, dengan lembar asli diserahkan pada saat pengangkut menerima barang untuk diangkut. Jika SMU tidak diisi dengan keterangan lengkap atau tidak diserahkan kepada pengangkut, maka pengangkut tidak berhak menggunakan ketentuan dalam undang-undang untuk membatasi tanggung jawabnya. Selain itu, pengangkut juga wajib menandatangani SMU sebelum barang dimuat ke dalam pesawat udara.
Dokumen yang disamakan dengan Faktur Pajak
Peraturan pajak mengenai dokumen-dokumen yang disamakan dengan faktur pajak telah ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-33/PJ/2014 dan mulai berlaku pada 30 Desember 2014. Berdasarkan peraturan itu terdapat dokumen-dokumen yang disamakan kedudukannya sebagai faktur pajak.
Dokumen Tersebut Antara Lain Sebagai Berikut :
- Bukti Tagihan atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi.
- Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang dibuat atau diterbitkan oleh BULOG atau DOLOG untuk urusan penyaluran tepung terigu.
- Tiket, tagihan Surat Muatan Udara (Airway Bill atau Delivery Bill) yang dibuat atau diterbitkan dalam rangka penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri.
- Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh pejabat yang berwenang dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut.
- Bukti tagihan atas penyerahan listrik oleh perusahaan listrik.
- Nota Penjualan Jasa yang dibuat atau diterbitkan dalam rangka penyerahan jasa kepelabuhanan.
Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No. PER-33/PJ/2014, airway bill termasuk salah satu 14 jenis dokumen yang kedudukannya disamakan dengan faktur pajak.
Baca Juga Informasi ini : Perbedaan E-faktur di Accurate Online dan di Platform Lain
Berikut ini adalah 3 alasan yang diutarakan oleh DJP mengenai AWB, yaitu:
- Faktur penjualan yang digunakan oleh pengusaha telah dikenali oleh masyarakat luas, seperti kuitansi pembayaran telepon dan tiket pesawat udara.
- Terdapat dokumen tertentu yang digunakan dalam hal ekspor dan impor barang kena pajak berwujud.
- Untuk adanya bukti pungutan pajak harus ada faktur pajak, sedangkan pihak yang seharusnya membuat faktur pajak (pihak yang menyerahkan barang kena pajak atau jasa kena pajak), berada di luar daerah pabean.
Mulai dari sinilah SMU yang dibuat atau dikeluarkan untuk penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri menjadi dokumen pengganti yang kedudukannya sama dengan faktur pajak.
Fungsi Dari Airway Bill
Setelah penjabaran pengertian Airway Bill di atas bahwa fungsi Airway Bill ternyata sama dengan faktur pajak yang mencakup sebagai berikut :
- Sebagai kontrak pengiriman, yang mana dituliskan secara jelas mengenai ketentuan kontrak sebagai dokumen pengiriman.
- Untuk bukti penerimaan bahwa barang yang dikirim harus sesuai dengan instruksi pengiriman dan diterima dengan baik oleh konsumen.
- Sertifikat asuransi dalam pengiriman tersebut .
- Dapat digunakan sebagai faktur pajak karena di dalamnya menunjukkan berapa biaya yang harus dibayarkan oleh si penerima barang.
- Sebagai Custom declaration karena di dalamnya tertera kuantiti barang, nilai uang dan ketentuan lainnya.
Kesimpulan
Demikian lah penjenjelasan mengenai Pengertian Airway Bill yang disamakan dengan Faktur Pajak, semoga dapat menjadi wawasan dan ilmu pengetahuan baru untuk usaha anda. Nah, Agar bisnis pengiriman anda berjalan dengan baik alangkah bijaknya anda memilih software akuntansi untuk membantu urusan back office usaha anda.
Anda bisa mencoba Accurate online untuk membantu dalam Pembukuan bisnis Anda, dengan Accurate online anda dapat memonitori setiap transaksi yang dibuat, dan setiap laporan akan tersaji secara real time.
Dengan sistem yang mudah dan terintegeasi akan memudahkan anda dalam melacak setiap transaksi dimanapun da kapan pun.
Khusus untuk Anda Dapatkan diskon 25% untuk aktivasi Accurate Online disini, dan jika anda ingin mencoba trial dapatkan free trial selama 30 hari disini.
Diskon Akhir Tahun Accurate Online
Accurate online menawarkan diskon untuk pengguna baru yang akan mengaktifkan Accurate Online Periode ini, nah promo ini adalah promo yang terakhir di tahun ini. jadi yuuk segera manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan promo Accurate online, Promo nya adalah sebagai berikut :
