Bisnis

5 Jenis Additive Manufacturing dan Cara Kerjanya

Additive Manufacturing (AM), juga dikenal sebagai pencetakan 3D, adalah proses pembuatan barang dengan menambahkan material secara lapis demi lapis sesuai dengan desain digital. Teknologi ini telah merevolusi cara kita memproduksi berbagai barang, mulai dari suku cadang pesawat terbang hingga produk konsumen. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan lima jenis utama additive manufacturing serta cara kerja masing-masing.

baca juga: Apa Itu Perang Harga? Ini 7 Tips Menghadapinya!

1. Fused Deposition Modeling (FDM)

Fused Deposition Modeling (FDM) adalah salah satu metode pencetakan 3D yang paling umum digunakan. Proses ini melibatkan pemanasan dan melelehkan seutas filament plastik, seperti PLA atau ABS, yang kemudian disemprotkan lapis demi lapis untuk membentuk objek 3D. Pada setiap lapisan, bahan meleleh ini diletakkan secara bertahap untuk membentuk struktur yang diinginkan. Setelah proses selesai, objek tersebut mendingin dan menjadi keras.

2. Stereolithography (SLA)

Stereolithography (SLA) menggunakan cahaya ultraviolet (UV) untuk mengerasakan lapisan demi lapisan resin cair yang ditempatkan di atas platform. Proses dimulai dengan menempatkan lapisan tipis resin cair di atas platform. Kemudian, laser UV diarahkan ke permukaan resin, yang mengeras dan membentuk lapisan yang solid. Platform kemudian turun sedikit, dan proses berulang hingga objek selesai. Setelah pencetakan selesai, objek diangkat dari platform dan dibersihkan dari residu resin.

3. Selective Laser Sintering (SLS)

Selective Laser Sintering (SLS) menggunakan laser yang sangat kuat untuk memanaskan dan melelehkan serbuk material, seperti logam, plastik, atau serbuk keramik, sehingga membentuk objek 3D. Laser dikontrol secara komputer untuk menargetkan dan memanaskan area tertentu dari lapisan serbuk, menyatukannya bersama-sama untuk membentuk objek yang diinginkan. Setelah pencetakan selesai, objek didinginkan dan dibersihkan dari serbuk yang tidak meleleh.

4. Electron Beam Melting (EBM)

Electron Beam Melting (EBM) mirip dengan SLS, tetapi menggunakan sinar elektron sebagai sumber energi untuk memanaskan dan melelehkan serbuk logam. Pada proses ini, lapisan tipis serbuk logam ditempatkan di platform, dan sinar elektron diarahkan ke serbuk untuk mencairkan dan mengikatnya bersama-sama untuk membentuk objek 3D. EBM umumnya digunakan untuk pencetakan logam, seperti titanium atau nikel.

5. Binder Jetting

Binder Jetting melibatkan penggunaan printer yang menempatkan lapisan tipis serbuk material, seperti logam atau keramik, di atas platform. Kemudian, printer menyemprotkan cairan perekat atau binder di atas lapisan serbuk, menyatukannya untuk membentuk lapisan yang padat. Proses ini berulang hingga objek selesai. Setelah pencetakan selesai, objek harus diproses lebih lanjut untuk menghilangkan serbuk yang tidak melekat dan mengeraskan bahan.

Kesimpulan

Additive Manufacturing telah membuka pintu bagi inovasi dalam pembuatan barang dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan teknologi ini, kita dapat membuat barang dengan desain yang lebih kompleks dan geometri yang lebih rumit secara efisien. Dari FDM hingga Binder Jetting, setiap jenis AM memiliki keunikan dalam cara kerjanya dan aplikasi yang dapat diaplikasikan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang jenis-jenis ini, kita dapat memilih metode pencetakan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kita.

Jadikan hari-harimu lebih segar dan menyenangkan dengan Emkay Blast Lite Lychee! Dengan rasa buah leci yang segar dan sensasi dingin yang bikin kamu merasa nyaman, rasakan juga manfaat dari liquid Saltnic rendah nikotin yang membantu kamu merilekskan diri.

Related posts

Apa itu Batch Number : Fungsi, Tujuan, dan Cara Membuatnya!

admin

Deretan Perusahaan Retail Terbesar di Indonesia

admin

Jika memulai Bisnis hindari Sifat buruk ini

Ade Muthia