Di era revolusi 4.0. persaingan bisnis cukup ketat, membuat para pelaku bisnis harus bisa melihat pangsa pasar atau tren yang sedang berkembang. Salah satu tren yang sedang berkembang adalah mengikuti tren generasi Z. Generasi Z ini adalah mereka golongan mahasiswa dan pelajar dengan rentang umur antara 10-19 tahun. Dan mereka memiliki pengaruh dalam menghabiskan anggaran rumah tangga khususnya pada pembelanjaan untuk liburan seperti, tiket pesawat, hotel, dan sebagainya, serta dalam pembelian barang-barang elektronik. Nah dari perilaku konsumtif dari generasi tersebut akan mempengaruhi brand retail.
Apa sih yang dimaksud dengan generasi Z?
Baca Juga :
Mau Tahu Cara Menghadapi Persaingan Bisnis Online Yang Semakin Ketat
Ini loh Tips Untuk Membeli Propert Sebelum Membuka Usaha atau Bisnis
Ternyata, banyak sekali definisi berbeda-beda tentang generasi Z. Misalnya, Badan Statistik Kanada menyatakan bahwa generasi Z lahir pada rentang tahun 1993 hingga 2011. Ada pula McGrindle Research Centre Australia yang mengemukakan rentang tahun kelahiran antara 1995 hingga 2010. Lain lagi The Asia Business Unit of Corporate Direction yang menetapkan rentang kelahiran generasi Z antara tahun 2000 hingga 2015.
Apa pun definisinya, generasi Z dapat dikategorikan sebagai orang-orang yang sudah akrab dengan kecanggihan teknologi sejak lahir. Tidak seperti generasi Y yang masih mengalami masa-masa konvensional ketika kecil.
Keistimewaan generasi Z membuat seleranya pun berbeda dengan generasi pendahulunya. Para pebisnis mesti jeli menyiasati hal tersebut bila ingin bisnisnya laris manis dengan omzet luar biasa. Karena terkadang selera generasi Z bisa membuat produk Anda cepat dikenal oleh masyarakat.
Nah, jika brand atau produk Anda ingin dikenal generasi Z, maka cara yang terbaik yakni memahami apa yang menjadi perilaku mereka. Dengan demikian yang akan didapatkan tidak sekedar informasi, namun juga pemanfaatan terhadap informasi tersebut.
Banyak Generasi Z Ingin Jadi Pebisnis
Berdasarkan survei yang dilakukan Entrepreneur.com pada awal Februari 2019, terungkap bahwa 41% generasi Z bercita-cita menjadi pebisnis. Hal ini tentu turut mempengaruhi iklim bisnis modern dalam beberapa tahun mendatang.
Para pebisnis sebaiknya fokus pada model Business to Business (B2B) untuk menyuplai kebutuhan pebisnis generasi Z. Dengan demikian, persaingan untuk mendapatkan pelanggan secara langsung dapat diminimalkan. Karena fokus bisnis Anda adalah memenuhi kebutuhan bisnis generasi Z.
Lebih Menyukai Clean Food
Generasi pendahulu mungkin lebih menyukai fast food karena karakternya yang lezat dengan penyajian relatif cepat. Tetapi tidak demikian halnya dengan generasi Z. Karena generasi tersebut justru lebih peduli terhadap kesehatan dan cenderung memiliki minat besar terhadap clean food.
Bisnis makanan sehat memiliki potensi besar untuk meraih pelanggan setia dari kalangan generasi Z. Jika Anda termasuk pebisnis yang menekuni bidang kuliner, tak ada salahnya bila Anda mulai berinovasi dengan produk makanan sehat.
Memulai Kerja Sama dengan Influencer
Generasi Z tidak terlalu mempercayai selebriti dan publik figur yang keberadaannya sulit dijangkau. Sebagai gantinya, generasi tersebut justru lebih percaya pada kehadiran influencer di media sosial. Bukan hanya influencer yang punya ratusan ribu atau jutaan followers, melainkan juga micro influencer yang berasal dari kalangan dekat.
Baca Juga :
Skill Yang Harus Dimiliki Pebisnis di Era Digital Untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnisnya
Promosi yang dilakukan micro influencer terasa lebih alami karena menggunakan sentuhan personal. Apalagi bila micro influencer tersebut adalah orang yang dikenal secara langsung, misalnya anggota keluarga, sahabat, atau rekan kerja.
Membuat Konten Youtube yang Inovatif
Baca Juga :
Berikut 5 Trik Menghasilkan Foto Produk Agar Banyak Closingan Bagi Anda Pebisnis Online
Memanfaatkan Instastory Instagram Untuk Mendukung Kesuksesan Bisnis
Pengguna Youtube dari kalangan generasi Z terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yes Lifecycle Marketing Study, 80% keputusan berbelanja generasi Z dipengaruhi oleh media sosial.
Oleh sebab itu, para pebisnis juga mesti memanfaatkan momen tersebut demi kepentingan bisnis. Jangan ragu membuat konten Youtube yang menarik dan inovatif. Ingatlah bahwa generasi Z menyukai jenis konten yang cerdas dan menghibur. Kalaupun Anda ingin melakukan promosi produk, pilihlah cara yang menarik dan tidak terkesan terlalu memaksa. Sehingga keunikan konten Anda lebih mudah diingat oleh generasi Z.
Fokus pada Masalah Keberagaman dan Kesetaraan
Ternyata generasi Z juga memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap masalah keberagaman. Di masa mendatang, kesetaraan gender dan ras diprediksi akan meningkat. Keunikan ini bisa dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk membahas isu-isu keberagaman. Pastikan bahwa brand bisnis Anda masih relevan dengan isu tersebut. Sehingga generasi Z mudah merasa tersentuh dan tertarik pada bisnis Anda.
Barangkali Anda bukan termasuk kalangan generasi Z yang kini sedang menjadi topik pembicaraan hangat. Namun, banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan bisnis Anda di mata generasi Z. Tak ada kata terlambat untuk berinovasi dan mengikuti perkembangan tren bisnis. Yuk coba sekarang!
Biar gak ketinggalan zaman untuk pembukuan juga harus yang online dunk, jika ada yang otomatis kenapa harus manual kan ? Accurate Online adalah sistem akuntansi yang sesuai dengan selera generasi Z, tidak perlu instalasi bisa dibuka di smartphone dan bisa diakses kapan pun dan dimana pun. Masih belum yakin?? nih COBAIN GRATIS 30 HARI ACCURATE ONLINE, tanpa komitmen apapun loh !!
Sumber artikel :
http://solusiukm.com/5-alasan-kenapa-bisnis-harus-menuruti-selera-generasi-z/