Ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukan keadaan sebenarnya sebelum menyusun laporan keuangan
Ayat Jurnal Penyesuaian atau yang biasa disingkat dengan AJP adalah jurnal yang dibuat oleh perusahaan pada akhir periode yang bertujuan untuk menyesuaikan saldo perkiraan dan akun baik itu akun riil maupun akun nominal agar kiranya menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memiliki tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember mengambil pinjaman dari bank pada tanggal 1 Desember. Syarat-syarat pinjaman menunjukkan bahwa pembayaran bunga harus dilakukan setiap tiga bulan.
Dalam hal ini, pembayaran bunga pertama perusahaan dilakukan pada tanggal 1 Maret. Namun, perusahaan masih perlu membebankan biaya bunga untuk bulan Desember, Januari, dan Februari.
Karena perusahaan akan membuat laporan keuangan akhir tahun pada bulan Januari, Ayat jurnal penyesuaian diperlukan untuk mencerminkan beban bunga yang masih harus dibayar untuk bulan Desember.
Untuk melaporkan operasi dan profitabilitas perusahaan secara akurat, beban bunga yang masih ada harus dibayar harus dicatat pada laporan laba rugi bulan Desember, dan kewajiban untuk utang bunga harus dilaporkan. Ayat jurnal penyesuaian akan mendebit biaya bunga dan bunga kredit dibayarkan untuk jumlah bunga dari 1 Desember hingga 31 Desember.
Kenapa Harus Melakukan Jurnal Penyesuaian?
Pada umumnya ada 2 penyebab suatu transaksi memerlukan penyesuaian yaitu:
- Keadaan di mana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan.
- Transaksi yang sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.
Konsep Jurnal Penyesuaian
Ketika seorang pegawai bagian accounting menyiapkan laporan keuangan, ia berasumsi bahwa masa ekonomis perusahaan dapat dibagi-bagi dalam periode waktu, misalnya bulanan, triwulan, atau tahunan.
Dengan menggunakan konsep periode akuntansi (accounting period concept) pegawai bagian accounting harus menentukan pada periode mana pendapatan dan beban perusahaan seharusnya dilaporkan. Untuk menentukan periode yang tepat ia mengacu pada prinsip akuntansi berterima umum (PABU), yang dalam bahasa Inggris-nya disebut generally accepted accounting principles (GAAP) yang mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual.
Akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting)
Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting) pendapatan dicatat dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan. Sebagai contoh, pendapatan dilaporkan saat jasa telah diberikan kepada pelanggan.
Kas yang telah atau belum diterima dari pelanggan selama periode itu. Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini, disebut konsep pengukuran pendapatan (revenue recognition concept).
Pada akuntansi berbasis akrual, beban dilaporkan pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait dengan beban tersebut. Sebagai contoh, gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan, yang tidak harus sama waktunya dengan saat gaji dibayarkan.
Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan dan beban yang terkait dengan pendapatan tersebut pada periode yang sama disebut konsep pemadanan (matching concept), atau prinsip pemadanan (matching principle).
Dengan memadankan pendapatan dengan bebannya, laba atau rugi bersih untuk periode tersebut akan dilaporkan dengan benar dalam laporan laba rugi.
Akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting)
Meskipun PABU mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual, beberapa perusahaan menggunakan akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting). Dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode ketika kas diterima atau dikeluarkan.
Sebagai contoh, pendapatan
dilaporkan ketika kas diterima dari klien, sementara gaji dilaporkan saat kas
dibayarkan kepada karyawan. Laba bersih atau rugi bersih adalah selisih antara
penerimaan kas (pendapatan) dan
pembayaran kas (beban). Perusahaan jasa atau perusahaan dagang berskala kecil
dapat menggunakan akuntansi berbasis kas karena mereka memiliki sedikit piutang
dan utang.
Sebagai contoh, dokter, pengacara dan rumah makan sering menggunakan basis kas. Bagi mereka, basis kas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama dengan laporan yang disiapkan menggunakan basis akrual. Namun, bagi kebanyakan perusahaan besar, akuntansi berbasis kas tidak akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk memenuhi kebutuhan para pengguna.
Ada 2 kelompok jenis akun yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian, yaitu:
Pertama, adalah kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal, yaitu beban dibayar di muka (prepaid expenses) dan pendapatan diterima di muka (unearned revenue). Kelompok ini sering disebut sebagai pos tangguhan (deferral).
Kelompok kedua adalah kelompok yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dibelakang, yaitu akruan pendapatan (accrued revenues) dan akruan beban (accrued expenses).
Dan penjelasan mengenai kedua kelompok besar tersebut adalah sebagai berikut:
Beban Dibayar Di Muka (prepaid expenses)
Beban dibayar di muka disebut juga beban yang ditangguhkan (deferred expenses). Pengertian Beban dibayar di muka adalah pos yang awalnya dicatat sebagai aset karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima.
Aset ini kemudian berubah menjadi beban dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Proses penyesuaiannya dengan menggunakan jurnal biaya dibayar di muka. Bahan habis pakai dan asuransi dibayar di muka adalah dua contoh beban dibayar di muka yang memerlukan jurnal penyesuaian asuransi dibayar dimuka pada akhir periode akuntansi.
Contoh adalah iklan yang dibayar di muka dan bunga dibayar di muka. Untuk ayat jurnal penyesuaian beban dibayar dimuka adalah sebagai berikut :
- Pada awal pembayaran dicatat sebagai aktiva (assets)
- Akibat pencatatan pertamakali seperti diatas, maka jurnal yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:
- Pada awal pembayaran dicatat sebagai beban (expenses)
- Akibat pencatatan pertamakali seperti diatas, maka jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode adalah sebagai berikut:
Pendapatan diterima di muka (unearned revenue)
Pendapatan diterima di muka disebut juga pendapatan yang ditangguhkan (deferred revenue). Pengertian pendapatan diterima di muka adalah pos yang awalnya dicatat sebagai kewajiban karena kasnya telah diterima di muka padahal jasa atau barangnya belum diberikan kepada pelanggan.
Kewajiban ini kemudian berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Contoh pendapatan diterima di muka adalah sewa diterima di muka.
Contoh lain adalah uang kuliah yang diterima di muka oleh universitas, premi yang diterima di muka oleh perusahaan asuransi, dan uang berlangganan majalah yang diterima di muka oleh penerbit majalah.
“Beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka timbul dari transaksi yang melibatkan penerimaan atau pembayaran kas”.
Dalam hal ini, pencatatan beban atau pendapatan terkait, ditangguhkan sampai akhir periode atau ke periode mendatang . Untuk ayat jurnal penyesuaian pendapatan diterima dimuka adalah sebagai berikut :
- Pendekatan awal penerimaan kas dicatat sebagai kewajiban (liability)
- Akibat pencatatan pertamakali seperti diatas, maka jurnal yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:
- Pada awal pembayaran dicatat sebagai pendapatan (Revenue)
- Akibat pencatatan pertama kali seperti diatas, maka jurnal yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:
Piutang pendapatan (Accrued Revenues)
Piutang Pendapatan disebut juga dengan akruan aset (accrued assets) atau akruan pendapatan. Pengertian Piutang Pendapatan adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tapi belum dicatat di akun pendapatan.
Contohnya adalah imbalan atas jasa yang telah diberikan seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke kliennya pada akhir periode. Contoh lain meliputi piutang bunga atas pemberian pinjaman kepada pihak lain dan piutang sewa atas bangunan yang disewakan kepada orang lain.
Untuk ayat jurnal penyesuaian piutang pendapatan adalah sebagai berikut :
Beban yang masih harus di bayar (Accrued Expenses)
Beban yang masih harus dibayar disebut juga akruan kewajiban (accrued liabilities) atau akruan beban. Pengertian Beban yang Masih Harus Dibayar adalah beban yang telah terjadi, tapi belum dicatat di akun beban. Contohnya adalah utang gaji pada karyawan pada akhir periode.
Contoh lain adalah utang bunga atas pinjaman bank dan utang pajak. Dari pengertian dua akun piutang pendapatan dan beban yang harus dibayar, dapat ditarik sebuah kesimpulan sederhana bahwa piutang pendapatan timbul dari pendapatan yang belum dicatat, tapi telah dihasilkan. Sedangkan beban yang masih harus dibayar timbul dari beban yang belum dicatat, tapi telah terjadi.
Untuk ayat jurnal penyesuaian beban yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut :
Kesimpulan
Dengan mengunakan jurnal penyesuaian Anda dapat memutahirkan data keuangan setiap akhir tahun sebelum disusun laporan keuangan. Dengan menggunakan ayat jurnal penyusaian adalah salah satu cara bagi akuntan untuk memastikan apakah semua penyesuaian telah dibuat dengan membandingkan penyesuaian periode berjalan dengan penyesuaian periode sebelumnya.
Untuk mempermudah proses penyesuaian ada baiknya anda menggnakan software akuntansi Accurate, Accurate Online adalah software akuntansi dengan fitur terbaik, harga terjangkau, dan telah digunakan oleh 300 ribu pengguna di Indonesia.
Anda bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini.