Awal hari baru di mulai, tapi Anda merasa kurang semangat di kantor dan malas untuk melakukan pekerjaan dan berharap weekand dating lagi waspada itu tanda-tanda BURNOUT”
Apakah itu BURNOUT ??
Istilah burnout pertama kali diperkenalkan oleh Herbert J. Freudenberger, seorang psikologis asal Amerika. Ia menggunakan istilah burnout untuk menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang.
Atau suatu keadaan lelah emosi psikologis dan fisik yang di akibatkan oleh stress yang berlebihan dan berlangsung lama, atau merasa kewalhan dan ketidak mampuan dalam memenuhi tuntutan pekerjaan yang secara terus menerus.
Jadi, siapa saja bisa merasa lelah. Namun, biasanya burnout menyerang orang-orang yang memiliki komitmen sangat tinggi terhadap pekerjaannya. Rasa lelah biasa bisa diatasi dengan istirahat, tetapi orang yang mengalami burnout juga merasakan kekecewaan mendalam.
Maslach dan Jackson mendefinisikan burnout sebagai kehilangan secara bertahap kepedulian dengan rekan kerja yang akan membawa seseorang kepada keadaan mengisolasi diri atau kebencian dan keterasingan, burnout merupakan suatu proses bukan hanya sekedar kondisi kejiwaan semata, dan bersifat progresif, dengan kata lain ia terakumulasi dalam diri. Hal ini tidak berdampak serius apabila tidak terakumulasi.
Cek Gejala berikut, gejala ini dapat mengidikasi anda terkena burnout :
1.Hilang energy malas untuk bangun pagi dan merasa kurang sehat padahal kondisi anda sebenarnya sedang sehat
2. Depresi merasa setiap hari pekerjaan adalah beban yang begitu berat
3. Kurang Motivasi
4. Sulit Tidur
5. Keputusasaan dalam fase ini seorang burnout akan berfikiran ingin meninggalkan pekerjaan mereka tetapi mereka merasa bahwa tidak akan ada perusahaan lain yang menginginkan mereka.
Jadi, apa bedanya dengan stress?
Stres sering kali terjadi dalam jangka waktu pendek dan biasanya disebabkan oleh perasaan bahwa Anda tak bisa mengontrol pekerjaan. Anda bisa merasa stres selama beberapa hari berturut, terutama jika sedang mengerjakan proyek besar atau dikejar banyak deadline. Namun, begitu proyek selesai dan deadline berhasil ditepati tepat waktu, biasanya stres akan menghilang dengan sendirinya.
Sedangkan, burnout biasanya menyerang seseorang dalam jangka waktu panjang. Seseorang bisa mengalami burnout ketika ia merasa bahwa pekerjaan yang ia lakukan tak memiliki arti apa pun, ketika ia tidak “terhubung” dengan apa yang dikerjakan, atau ketika terjadi perubahan yang dianggap buruk—misalnya seperti ketika atasan favorit memutuskan resign dari kantor atau saat beban kerja memuncak melebihi kemampuan.
Simak beberapa tips mencegah burnout berikut ini untuk mengatasinya.
Lakukan Job Analys
Salah satu tips mencegah burnout paling efektif adalah melakukan job analysis. Pertama, lihat kembali job description Anda. Cari tahu hal-hal apa saja yang harus diprioritaskan. Lalu, pahami strategi dan budaya yang berlaku di perusahaan. Hal ini akan membantu Anda memahami bahwa hal-hal yang Anda kerjakan pasti akan memberi sumbangsih kepada perusahaan.
Langkah berikutnya adalah memastikan bahwa Anda memiliki resource yang memadai untuk memulai pekerjaan. Setelah itu, datangi atasan Anda untuk mengonfirmasi tentang prioritas pekerjaan yang harus Anda kerjakan lebih dulu. Pastikan pula bahwa Anda dan atasan memiliki pemahaman sama terhadap pekerjaan tersebut.
Tinggalkan meja kerja sejenak
Ketika Anda mulai merasa benar-benar kehilangan kontrol terhadap emosi, apa pun itu penyebabnya, segera tinggalkan meja kerja Anda. Dilansir dari HubSpot, Adam Rapoport, editor-in-chief dari situs Bon Appétit, pernah mengatakan saran yang sangat bagus dalam artikel berjudul “25 Ways to Practice Self-Care”.
Melalui artikel tersebut, Rapoport mengatakan bahwa waktu untuk merawat diri sendiri bukan hanya tentang olahraga pada Sabtu pagi atau merilekskan diri sambil minum teh hijau pada Minggu sore. Rapoport merujuk pada kondisi ketika Anda berada di meja kerja pada pukul 15.18 dan merasa sangat lelah, atau ketika Anda melihat bagaimana rekan kerja Anda mendapat reward atas sesuatu yang tidak dikerjakannya. Itulah saat di mana Anda harus segera menjauh dan melakukan sesuatu.
Logout dari email kantor saat tidak bekerja
Tidak ada salahnya mengambil cuti selama beberapa hari, terlebih jika Anda sudah bekerja begitu keras berbulan-bulan ini. Namun, ketika sedang cuti atau liburan, usahakan untuk memisahkan diri dari segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Lagi pula, selama ini Anda bekerja keras agar bisa terbebas sejenak dari pekerjaan selama liburan, bukan? Maka, manfaatlah hal tersebut semaksimal mungkin. Log out lah dari akun email kantor Anda. Katakan kepada rekan kerja bahwa Anda akan cuti selama beberapa hari dan jika ada yang perlu dikerjakan, Anda akan menyelesaikannya sebelum cuti berlangsung.
Inti dari cuti atau liburan adalah berusaha untuk memisahkan diri dari pekerjaan selama beberapa waktu. Dengan begitu, Anda bisa kembali merasa benar-benar refreshed saat kembali bekerja. Gunakan waktu cuti untuk beristirahat, yang mana memang Anda butuhkan. Hal ini dapat meminimalisir risiko terjadinya burnout di tempat kerja.
Jangan biarkan Burnout menghalangi proforma anda dalam bekerja, rasa lelah itu wajar, tapi jangan paksakan diri anda untuk terus bekerja, luangkan satu hari untuk me time,, karna diri anda juga butuh refreshing.