Membahas mengenai biaya dalam bisnis, tidak terlepas dari klasifikasi biaya. Klasifikasi biaya merupakan pembagian jenis-jenis biaya. Klasifikasi ini akan membedakan biaya berdasarkan dari kebutuhan dan tujuan bisnis. Sehingga akan lebih mudah dalam perhitungan dan pencatatan pada pembukuan. Mari kita ulas secara detail Memahami klasifikasi biaya dari berbagai sudut.
Klasifikasi biaya adalah proses pengelompokan berbagai jenis biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan ke dalam kategori-kategori tertentu. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan data keuangan, memudahkan analisis, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.
Mengapa Klasifikasi Biaya Penting?
Ada beberapa hal kenapa klasifikasi biaya sangat perlu dilakukan. Dengan memahami klasifikasi biaya maka membantu manajemen dalam membuat keputusan seperti menentukan harga jual, memilih metode produksi, atau mengalokasikan sumber daya.
Manajemen pun akan lebih mudah dalam memungkinkan perusahaan untuk membuat anggaran yang lebih akurat dan realistis. Selain itu, klasifikasi ini memudahkan untuk membantu dalam mengevaluasi efisiensi operasi dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Baca Juga: Definisi Biaya Variabel : Karakteristik, Jenis, & Penerapan
Jenis-Jenis Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya akan memudahkan perusahaan dalam mengidentifikasi area-area yang perlu dilakukan penghematan biaya.
1. Klasifikasi Berdasarkan Perilaku
- Biaya Variabel: Biaya yang jumlahnya berubah secara langsung seiring dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Contoh: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung.
- Biaya Tetap: Biaya yang jumlahnya tetap dalam jangka pendek, tidak terpengaruh oleh perubahan volume produksi. Contoh: sewa gedung, gaji karyawan tetap.
- Biaya Semi Variabel/Campuran: Biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel. Contoh: biaya telepon (ada biaya bulanan tetap dan biaya per menit).
2. Klasifikasi Berdasarkan Hubungan dengan Produk
- Biaya Langsung: Biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung dengan suatu produk atau proyek. Contoh: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung.
- Biaya Tidak Langsung: Biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan suatu produk atau proyek. Contoh: biaya overhead pabrik, biaya pemasaran.
3. Klasifikasi Berdasarkan Fungsi
- Biaya Produksi: Biaya yang terkait langsung dengan proses produksi.
- Biaya Pemasaran: Biaya yang terkait dengan promosi dan penjualan produk.
- Biaya Administrasi dan Umum: Biaya yang terkait dengan kegiatan administrasi umum perusahaan.
4. Klasifikasi Berdasarkan Waktu
- Biaya Historis: Biaya yang telah terjadi di masa lalu.
- Biaya Prediksi: Estimasi biaya yang akan terjadi di masa depan.
- Biaya Standar: Biaya yang ditetapkan sebagai patokan untuk membandingkan dengan biaya aktual.
Baca Juga: Ketahui Cara Menghitung Biaya Total untuk Maksimalkan Keuntungan
5. Klasifikasi Berdasarkan Akuntansi Pertanggungjawaban
- Biaya Kontrollable: Biaya yang dapat dikendalikan oleh seorang manajer.
- Biaya Uncontrollable: Biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh seorang manajer.
Fungsi Klasifikasi Biaya
Bagi Anda yang sedang memahami akuntansi, tentu akan berpikir mengenai apa fungsi klasifikasi biaya dalam akuntansi. Selain untuk memahami klasifikasi biaya, Anda juga perlu mengetahui fungsi dari klasifikasi biaya tersebut.
Akurasi Data
Fungsi pertama dari klasifikasi biaya adalah keakurasian data dalam sebuah pembiayaan menjadi lebih jelas. Sehingga perusahaan mampu memiliki data terkait perkembangan dan fungsi dari setiap biaya tersalurkan dengan tepat.
Membuat Pemisahana Data
Membuat pemisahan data yang jelas menjadi satu fungsi tersendiri pengklasifikasiaan biaya. Sebab, setiap biaya akan dipisahkan berdasarkan pada kegunaan di Perusahaan. Biaya akan masuk dalam kas, dan digunakan untuk berbagai keperluan manajemen di masa depan. Sehingga ketika uang tersebut dibutuhkan, perusahaan bisa segera mengeluarkannya.
Kerancuan Biaya
Menghindari terjadinya kerancuan dalam setiap biaya. Sehingga lebih mudah disusun dalam laporan keuangan perusahaan. Biaya akan menjadi bagian penting dari bisnis dan perlu dilakukan pencatatan dalam laporan keuangan.
Tidak ada Biaya Berulang
Dengan melakukan pengklasifikasian biaya, divisi akuntansi akan lebih mudah dalam melakukan control dan penggunaan dari setiap biaya. Sehingga tidak adanya biaya berulang dalam proses pencatatan keuangan.
Memudahkan Pengelolaan
Pengelompokan biaya tentu akan memudahkan pelaku usaha dalam mengeluarkan biaya sesuai dengan peruntukan yang terjadi. Pastikan bisnis menyesuaikan kebutuhan dana yang akan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Baca Juga: Mengelola Kas Kecil dalam Bisnis: Strategi Praktis untuk Mengoptimalkan Keuangan Perusahaan
Kesimpulan
Memahami klasifikasi keuangan menjadi satu hal penting yang tidak boleh diabaikan. Pengelompokan tersebut akan membantu bisnis menggunakan dana sesuai dengan peruntukannya.
Pastikan penyusunan klasifikasi keuangan bisnis bisa dilakukan dengan tepat dan sesuai. Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk membantu pengelompokan biaya. Salah satu software akuntansi bisnis yang bisa Anda gunakan adalah Accurate Online.
Dengan berbagai fitur untuk segala kebutuhan bisnis, membuat bisnis menjadi lebih mudah dalam pengelolaan keuangan. Anda bisa dapatkan Accurate Online dari Mitra Resmi penjualan Abcpoins.com, dapatkan Accurate Online dengan harga penawaran spesial.