Dalam dunia bisnis, tujuan utama adalah memperoleh laba atau keuntungan. Laba yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh seberapa laku produk yang dijual di pasaran. Di dalam konteks ini, peran aktiva menjadi kunci penting dalam menentukan kesuksesan bisnis di masa depan.
Baca juga : Mengenal Personal Branding: Pencitraan Diri dalam Bisnis
Pengertian Aktiva Menurut Ahli
Aktiva dapat diartikan sebagai bentuk kekayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Namun, tidak hanya berbentuk uang, aktiva juga mencakup segala sesuatu yang memiliki nilai dan berdampak positif terhadap perusahaan. Menurut S. Munawir, aktiva adalah sumber daya ekonomik perusahaan dengan nilai yang diukur secara objektif.
Jenis Aktiva
Aktiva Lancar (Current Asset)
Aktiva lancar adalah aset yang dapat diubah menjadi uang dalam satu periode. Contohnya meliputi:
- Kas: uang tunai untuk membiayai kebutuhan bisnis.
- Surat Berharga: obligasi, surat hutang, atau saham.
- Piutang dagang: tagihan pembayaran dari penjualan secara kredit.
- Persediaan Barang: produk yang memiliki nilai untuk dijual kembali.
Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tidak lancar memberikan keuntungan di masa depan. Jenisnya meliputi:
- Aktiva tetap: aset yang digunakan dalam waktu lama seperti bangunan dan mesin.
- Aktiva tetap tak berwujud: aset abstrak seperti franchise, hak paten, good will, hak sewa, dan investasi jangka panjang.
Pasiva, Kebalikan dari Aktiva
Jika aktiva adalah aset, pasiva adalah tanggungan atau hutang jangka panjang perusahaan. Ini bisa berupa utang dagang, utang bank, atau utang obligasi.
Baca juga : Tips Meningkatkan Brand Image
Kesimpulan
Pemahaman yang baik tentang peran aktiva dan pasiva sangat penting dalam mengelola keuangan bisnis. Aktiva bukan hanya uang, tetapi juga sumber daya lain yang bernilai. Dengan manajemen yang baik, perusahaan dapat memaksimalkan potensi keuntungan dan mencapai kesuksesan di masa depan.