Akuntansi

Penyusutan dalam Laporan Keuangan

Sebelum memahami lebih lanjut mengenai metode penyusutan dalam laporan keuangan, penting untuk memahami konsep dasar penyusutan. Penyusutan merujuk pada penurunan nilai suatu aset tetap perusahaan atau badan yang dapat disusutkan, yang biasa disebut “depreciable assets,” selama masa aset tersebut digunakan. Penurunan nilai ini berkaitan dengan penurunan kapasitas aset, yang dapat meliputi penurunan nilai, kualitas, dan kuantitas.

Baca juga : Bagaimana Membangun Tim Bisnis yang Solid

Ketika sebuah perusahaan menggunakan metode penyusutan, mereka sebenarnya mengalokasikan biaya perolehan aset tersebut selama masa manfaatnya. Biaya perolehan ini mencakup sebagian besar harga perolehan aset tetap. Besaran nilai yang dapat disusutkan adalah selisih antara harga perolehan dan nilai sisa aset tersebut pada akhir masa manfaatnya. Setiap perusahaan dapat memiliki peranan penting dalam menentukan metode penyusutan yang akan digunakan, yang pada gilirannya memengaruhi besarnya beban penyusutan.

Jenis Metode Penyusutan Aset Perusahaan

Dalam perhitungan metode penyusutan, ada tiga faktor utama yang memengaruhi proses ini: harga perolehan (acquisition cost), nilai residu (salvage value), dan umur ekonomis aset (economic life time).

Harga Perolehan

Harga perolehan adalah faktor pertama yang memengaruhi metode penyusutan. Setiap kali perusahaan memperoleh aset tetap, ada biaya yang dialokasikan untuk membelinya. Metode penyusutan yang digunakan juga bergantung pada harga perolehan ini dan merupakan faktor penentu dalam menghitung besarnya nilai penyusutan dalam setiap periode tertentu.

Perhitungan metode harga perolehan tidak hanya memperhatikan harga pembelian aset, tetapi juga biaya lain yang terkait dengan perolehan aset tersebut.

Umur Ekonomis Aktiva

Faktor kedua dalam metode penyusutan adalah umur ekonomis aset. Umur ekonomis ini adalah perkiraan sampai kapan aset tersebut dapat memberikan kontribusi sebelum mengalami penurunan nilai atau usang. Umur ekonomis tidak hanya berkaitan dengan waktu, tetapi juga dapat dilihat dari hasil produksi dan jam kerja aset.

Penentuan umur ekonomis dapat didasarkan pada evaluasi aset dari segi fisik dan fungsional. Meskipun secara fisik aset mungkin masih dalam kondisi baik, aset tersebut mungkin tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya atau kinerjanya telah berkurang. Sebagai contoh, sebuah mesin mungkin masih dalam kondisi fisik yang baik, tetapi tidak lagi mendukung sistem kerja yang baru.

Nilai Residu

Nilai residu adalah nilai sisa suatu aset di akhir umur ekonomisnya setelah dikurangi dengan penyusutan. Nilai ini dapat diperoleh jika aset dijual setelah usia ekonomisnya habis. Namun, jika aset tersebut tidak memiliki nilai jual, maka nilai residunya bisa nol.

Metode Perhitungan Penyusutan

Menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, terdapat beberapa metode perhitungan penyusutan yang dapat digunakan oleh perusahaan. Salah satu di antaranya adalah metode penyusutan garis lurus, yang sering digunakan untuk menentukan beban penyusutan aset di setiap periode.

Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode penyusutan garis lurus adalah salah satu metode yang umum digunakan untuk menghitung penyusutan. Metode ini mengalokasikan beban penyusutan secara merata setiap tahun selama masa manfaat aset. Contoh perhitungan metode ini adalah sebagai berikut:

Misalnya, Anda membeli sebuah mobil seharga Rp. 500 juta dengan nilai sisa Rp. 100 juta, dan masa penggunaannya adalah 4 tahun. Bagaimana perhitungan penyusutannya?

Penyusutan = (Harga Perolehan – Estimasi Nilai Sisa) : (Masa Penggunaan)

Penyusutan = (Rp. 500 juta – Rp. 100 juta) : 4 tahun = Rp. 100 juta per tahun.

Jadi, nilai penyusutan mobil Anda dalam satu tahun adalah sebesar Rp. 100 juta. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan beban penyusutan dengan cara yang lebih stabil dari tahun ke tahun.

Baca juga : Memenangi Persaingan Bisnis Di Era Digital

Kesimpulan

Penyusutan dalam laporan keuangan merujuk pada penurunan nilai aset tetap perusahaan selama masa manfaatnya. Faktor-faktor yang memengaruhi metode penyusutan meliputi harga perolehan aset, umur ekonomis, dan nilai residu. Harga perolehan mencakup biaya yang dialokasikan untuk memperoleh aset dan memengaruhi besarnya penyusutan dalam setiap periode. Umur ekonomis aset tidak hanya berkaitan dengan waktu, tetapi juga dengan kinerja fisik dan fungsionalnya. Nilai residu adalah nilai sisa aset setelah masa manfaatnya habis. Metode penyusutan garis lurus adalah salah satu metode umum yang mengalokasikan beban penyusutan secara merata setiap tahun. Hal ini membantu perusahaan mengelola beban penyusutan dengan lebih stabil.

Jadikan hari-harimu lebih segar dan menyenangkan dengan Emkay Blast Lite Lychee! Dengan rasa buah leci yang segar dan sensasi dingin yang bikin kamu merasa nyaman, rasakan juga manfaat dari liquid Saltnic rendah nikotin yang membantu kamu merilekskan diri.

Related posts

Inilah Jenis Bukti Transaksi, Macam, dan Manfaatnya

Ade Muthia

Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan Sederhana yang Akurat

Ade Muthia

Manajemen Piutang Perusahaan: Strategi Pengelolaan yang Efektif

Ade Muthia