Industri maklon saat ini berkembang pesat. Salah satunya maklon di bidang skincare. Pertumbuhan brand skincare yang melimpah, membuat industri maklon tumbuh. Terlebih banyak produk skincare yang sebenarnya tidak memiliki pabrik, mereka maklon produk. Istilah tersebut sering dikenal dengan produk white label.
Produk White Label mengacu pada produk yang di jual dengan branding perusahaan yang menjualnya tapi produksinya dilakukan oleh perusahaan yang berbeda. Proses produksi produk White Label pun sebenarnya telah marak dilakukan sejak lama. Baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil.
Kali ini, Abcpoins.com akan mencoba untuk membahas mengenai produk white label, baik itu manfaat, keuntungan dan cara mendapatkan partner untuk produksi.
Pengertian White Label
White label adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan produk atau layanan yang diproduksi oleh satu perusahaan tetapi dijual oleh perusahaan lain dengan merek mereka sendiri. Ini adalah praktik umum di berbagai industri, termasuk teknologi, makanan dan minuman, kecantikan, dan banyak lagi.
Istilah White Label muncul pertama kali dalam industri rekaman music, dimana pada saat itu sebuah perusahaan rekaman membuat sebuah rekaman, lalu rekaman tersebut di distribusikan oleh perusahaan lain tanpa melakukan perubahan apapun. Hanya mengganti label dan merek di sampul rekaman.
Baca Juga: Kode Serial Number : Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis
Fungsi dan Manfaat White Label
Ekspansi Bisnis
Perusahaan dapat memperluas lini produk mereka tanpa harus menginvestasikan sumber daya dalam penelitian dan pengembangan (R&D) produk baru.
Pengurangan Biaya
Menggunakan white label dapat mengurangi biaya produksi dan waktu yang dibutuhkan untuk membawa produk baru ke pasar.
Fokus pada Merek
Perusahaan dapat fokus pada pemasaran dan penjualan produk mereka, sementara produksi dan pengembangan produk ditangani oleh produsen white label.
Skalabilitas
White label memungkinkan bisnis untuk dengan cepat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar tanpa harus membangun infrastruktur produksi sendiri.
Cara Kerja Produk White Label
Produksi: Produsen membuat produk yang tidak memiliki merek atau menggunakan merek generik.
Pemasaran: Perusahaan yang membeli produk ini akan memberi label produk dengan merek mereka sendiri.
Distribusi: Barang berlabel baru ini kemudian didistribusikan dan dijual oleh perusahaan yang membeli dari produsen white label.
Industri yang Menggunakan Produk White Label
Produk white label tersedia di berbagai industri, memungkinkan bisnis untuk memperluas penawaran mereka tanpa harus mengembangkan produk dari awal. Berikut adalah beberapa jenis produk white label yang umum:
1. Teknologi dan Perangkat Lunak
- Aplikasi Mobile dan Web: Banyak perusahaan menggunakan aplikasi white label yang kemudian mereka rebrand dan sesuaikan untuk pasar mereka sendiri.
- SaaS (Software as a Service): Penyedia layanan menggunakan platform SaaS white label untuk menawarkan solusi seperti manajemen konten, CRM (Customer Relationship Management), dan alat analitik dengan merek mereka sendiri.
- Web Hosting: Perusahaan hosting web sering menggunakan platform white label untuk menyediakan layanan hosting, domain, dan email dengan merek mereka sendiri.
2. Produk Kecantikan dan Kesehatan
- Kosmetik: Lipstik, foundation, maskara, dan perawatan kulit sering kali diproduksi sebagai produk white label dan kemudian diberi merek oleh berbagai perusahaan kecantikan.
- Suplemen Kesehatan: Vitamin, mineral, dan suplemen diet lainnya sering diproduksi sebagai white label untuk dijual di bawah merek perusahaan lain.
3. Makanan dan Minuman
- Makanan Olahan: Camilan, makanan beku, dan makanan olahan lainnya sering dijual sebagai white label di supermarket dengan merek toko.
- Minuman: Jus, air mineral, dan minuman kesehatan sering diproduksi sebagai white label dan diberi merek oleh perusahaan ritel atau perusahaan kesehatan.
4. Rumah Tangga dan Kebersihan
- Pembersih Rumah Tangga: Produk pembersih seperti deterjen, sabun, dan pembersih serbaguna sering dijual sebagai white label.
- Peralatan Rumah Tangga: Beberapa alat rumah tangga seperti blender, pemanggang roti, dan perangkat dapur lainnya dijual sebagai white label oleh retailer besar.
5. Pakaian dan Aksesoris
- Pakaian: T-shirt, jaket, dan pakaian lainnya sering diproduksi sebagai white label dan kemudian diberi merek oleh berbagai perusahaan mode.
- Aksesoris: Tas, dompet, dan aksesoris lainnya juga sering diproduksi sebagai white label.
6. Produk Perbankan dan Keuangan
- Kartu Kredit dan Debit: Beberapa bank dan lembaga keuangan menawarkan kartu kredit dan debit white label yang diberi merek sesuai dengan institusi penerbitnya.
- Aplikasi Fintech: Banyak perusahaan fintech menggunakan platform white label untuk menyediakan layanan pembayaran, investasi, dan perbankan digital dengan merek mereka sendiri.
Baca Juga: Apa itu Batch Number : Fungsi, Tujuan, dan Cara Membuatnya!
7. Telekomunikasi
- Router dan Modem: Perusahaan telekomunikasi sering menggunakan perangkat white label untuk router dan modem yang kemudian diberi merek mereka sendiri.
- Layanan Seluler: Beberapa penyedia layanan seluler menggunakan jaringan dan teknologi white label untuk menawarkan layanan mereka sendiri.
8. Produk E-Commerce
- Toko Online: Platform e-commerce white label memungkinkan perusahaan untuk meluncurkan toko online mereka sendiri tanpa harus membangun platform dari awal.
- Alat Pemasaran: Solusi pemasaran digital seperti email marketing, alat SEO, dan manajemen media sosial sering tersedia sebagai white label.
Dengan menggunakan produk white label, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya pengembangan produk, sekaligus memperluas portofolio mereka dengan cepat. Namun, penting untuk memastikan bahwa kualitas produk sesuai dengan standar perusahaan dan merek mereka.
Perusahaan bisa lebih fokus pada branding dan marketing produk, hingga optimalkan keuntungan dengan tepat.
Jangan lupa untuk selalu menggunakan software akuntansi yang bisa menunjang kebutuhan keuangan bisnis dan bisa membuat tracking keuangan lebih baik. Hingga menyusun laporan keuangan dengan akurat. Anda perlu menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online.