[av_one_full first min_height=” vertical_alignment=” space=” custom_margin=” margin=’0px’ padding=’0px’ border=” border_color=” radius=’0px’ background_color=” src=” background_position=’top left’ background_repeat=’no-repeat’ animation=” mobile_display=”]
[av_image src=’https://abcpoins.com/wp-content/uploads/2019/05/Bagaimana-menentukan-harga-jual-1.png’ attachment=’4419′ attachment_size=’full’ align=’center’ styling=” hover=” link=” target=” caption=” font_size=” appearance=” overlay_opacity=’0.4′ overlay_color=’#000000′ overlay_text_color=’#ffffff’ animation=’no-animation’ admin_preview_bg=”][/av_image]
[/av_one_full][av_one_full first min_height=” vertical_alignment=” space=” custom_margin=” margin=’0px’ padding=’0px’ border=” border_color=” radius=’0px’ background_color=” src=” background_position=’top left’ background_repeat=’no-repeat’ animation=” mobile_display=”]
[av_textblock size=’14’ font_color=’custom’ color=’#000000′ admin_preview_bg=”]
Bulan Ramadan memang penuh berkah. Selain dijanjikan akan banyak ladang pahala, bulan Ramadan juga menyimpan ladang rezeki. Banyak orang menciptakan bisnis dadakan selama bulan puasa dengan keuntungan cukup besar, Salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di bulan ramadhan adalah bisnis makanan. Bagi yang sudah memiliki bisnis makanan, atau sedang mau membukan bisnis makanan, salah satu yang pelu diperhatikan adalah bagaimana menentukan harga pokok dan biaya apa saja yang terdapat pada bisnis makanan.
Menentukan Harga pokok atau Food Cost untuk menu Anda sangat penting untuk mencari keuntungan bisnis restoran Anda. Karena disamping untuk penentuan harga menu, Anda juga menerapkan langkah-langkah pengendalian biaya untuk membantu mencapai profit yang diinginkan.
Meskipun ada beberapa cara untuk memberi harga pada menu Anda. Contohnya, Anda bisa membebankan harga jual tiga kali lipat dari HPP suatu set menu atau sedikit lebih rendah dari harga jual menu yang dimiliki pesaing Anda. Namun, penentuan harga berdasarkan “tebakan” seperti itu bukanlah cara terbaik untuk mengelola Food Cost Anda.
Saat Anda menetapkan harga, ketahuilah bahwa itu memengaruhi langsung profitabilitas restoran Anda. Inilah sebabnya mengapa penting untuk mengetahui Food Cost Anda sesegera mungkin.
Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menetapkan Harga Menu Restoran
Sebelum Anda menetapkan harga menu, ada beberapa aspek dari Food Cost yang harus dipertimbangkan. Anda harus secara cermat dan konsisten memerhatikan aspek-aspek ini karena perubahan dari aspek-aspek ini juga dapat memengaruhi harga menu Anda.
· Biaya Langsung (Direct Cost)
Bahan-bahan baku yang Anda beli langsung untuk satu set menu serta porsi makanan yang Anda jual ke pelanggan termasuk dalam jenis biaya ini.
· Biaya tidak langsung (Indirect Cost)
Biaya ini adalah hal-hal yang Anda bayarkan selain untuk bahan baku utama set menu Anda. Hal-hal tersebut adalah bagian dari restoran yang berfungsi menambah nilai dan kualitas restoran Anda – dekorasi meja, tanaman hias, dan lainnya.
· Biaya Overhead
Biaya ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan dan menunjang aktivitas operasional restoran Anda. Jenis biaya tersebut sama seperti biaya pemasaran, biaya iklan, dan lainnya.
· Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Sebenarnya, biaya ini adalah bagian dari Biaya Tidak Langsung Anda. Misalnya, jika terdapat pesanan khusus dalam partai besar, Anda perlu membayar upah ekstra bagi koki yang mengerjakan pesanan tersebut. Penentuan biaya bisa didasarkan pada waktu sampai pesanan diselesaikan atau jumlah porsi pesanan khusus tersebut.
· Food Cost yang bersifat fluktuatif
Terdiri dari apa yang Anda bayar untuk bahan-bahan makanan yang bisa berubah seiring dengan pergantian musim dan kondisi ekonomi.
· Biaya Pelayanan (Service Cost)
Biaya pelayanan (Service Cost) dapat menaikkan atau menurunkan harga menu Anda tergantung pada jenis restoran. Misalnya, Anda dapat membebankan Biaya Pelayanan lebih sedikit di restoran berjenis kasual karena Anda tidak memberikan pelayanan khusus seperti di restoran berbintang lima. Namun jika Anda membuka restoran berbintang lima atau bergaya Perancis atau Itali, bebankan biaya lebih untuk jenis pelayanan yang Anda berikan. Ingat, jangan memberi Biaya Pelayanan yang berlebihan – pastikan biayanya sesuai dengan kualitas pelayanan Anda.
· Batasan Harga (Pricing Boundaries)
Ini diperlukan untuk mengetahui jumlah harga terendah dan tertinggi yang dapat Anda bebankan untuk setiap set menu Anda. Misalnya, jika Anda ingin memberikan tambahan item seperti topping dan semacamnya, Anda harus menghitung agar satu set menu dan tambahan item tersebut tetap berada di batas margin keuntungan yang Anda terapkan.
Cara mengitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
– Menghitung penjualan bersih
Dimaksud dengan penjualan bersih adalah salah satu unsur pendapatan perusahaan. Unsur-unsur yang terdapat pada penjualan bersih terdiri dari, Penjualan kotor, retur penjualan, potongan penjualan dan penjualan bersih. Untuk mencari penjualan bersih berikut rumusnya.
Penjualan bersih = Penjualan Kotor – Retur Penjualan – Potongan Penjualan
– Menghitung Pembelian Bersih
Pembelian bersih adalah sebagai unsur dalam menghitung harga pokok penjualan. unsur-unsur yang ada di dalamnya adalah, pembelian kotor, biaya angkut pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga, retur pembelian, potongan pembelian Untuk mencari pembelian bersih berikut rumusnya.
Pembelian bersih= Pembelian = biaya angkut pembelian –retur pembelian – potongan pembelian.
– Menghitung Biaya produksi penjualan
Unsur-unsur didalam harga pokok penjualan adalah, persedian awal barang, pembelian, biaya angkut pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga dan potongan pembelian. Ini rumus untuk menghitung Harga Pokok Penjualan
HPP = Persedian awal barang = pembelian bersih – Persediaan akhir
– Menghitung laba
Laporan ini unruk menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan selama priode tertentu atau tahun buku penjualan. Rumus untuk mengitung Laba Kotor, yaitu Penjualan Bersih – Harga pokok Penjualan, Sedangkan untuk menentukan Laba Bersih sebelum pajak adalah: Laba Kotor – Akumulasi Biaya.
Contoh menghitung Harga Pokok Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah
Pabrik Taruna Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang mengolah tepung tapioca menjadi kerupuk. Pada awal bulan November Pabrik Taruna Jaya memiliki persedian bahan baku sebesar Rp 450.000, membeli persedian bahan baku sebesar 15.105.000. Produksi kerupuk ini dibantu oleh 10 orang karyawan yang total biaya perbulannya sebesar 15.800.000 untuk biaya tenaga kerja. Selama proses produksi, biaya overhead yang dikeluarkan selama sebulan sebesar Rp 9.950.000. Pada akhir bulan November terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp. 8.087.500. Jadi berapakah besar Harga Pokok Penjualan di perusahaan Taruna Jaya?
Langkah pertama, Bahan baku yang digunakan
Untuk mengetahuinya, saldo awal bahan baku di bulan pertama + pembelian bahan baku – Saldo Akhir bahan baku.
Rp 450.000 + Rp 15.105.000 – Rp 8.087.500 = Rp 7.47.500
Langkah kedua, Biaya produksi
Untuk mengetahui biaya produksi, bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung – biaya overhead produksi.
Rp 7.467.500 + 15.800.000 – Rp 9.950.000 = Rp 33.217.500
Langkah ketiga, Harga pokok produksi
Untuk mengetahui harga pokok produksi, total biaya produksi + saldo awal persediaqn barang dalam proses produksi – saldo akhir persedian barang. Namun karena tidak ada persedian dalam proses produksi di awal dan akhir bulan maka total harga pokok produksi sebesar Rp 33.217.500. Sehingga kita bisa mendapatkan harga pokok penjualan sebesar Rp 33.217.500 dengan jumlah kerupuk yang dihasilkan adalah 250.000 buah. Ini artinya biaya produksi kerupuk persatuannya adalah Rp 33.217.500 / 250.000 = Rp 132.87. Berdasarkan harga jual yang ditetapkan, yaitu 600 per buah dan dengan biaya produksi sebesar Rp 132.87 pcs maka laba yang seharusnya diperoleh adalah Rp 417.13 per pcs.
Perolehan Laba
Untuk mengetahui Laba yang diperoleh Pabrik Taruna Jaya Penjualan kerupuk selama priode tersebut dikurangi Harga Pokok Penjualan.
Penjualan 250.000 pcs x Rp 600 = Rp 150.000.000 – Rp 33.217.500 = Rp 116.782.500
Diasumsikan laba kotor yang diperoleh sebesar Rp 116.782.500 perbulan. Besarnya keuntungan kotor tersebut belum dipotong dengan beban-beban, seperti adminstrasi dan pemasaran. Bila diasumsikan besar beban biaya administasi dan pemasaran sebesar Rp 10 juta maka keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan tersebut adalah 106.782.500 perbulan.
Baca juga: Bagaimana menentukan harga jual pada Bisnis Makanan
Menentukan akurasi dan mencatat harga pokok dan biaya-biaya pada bisnis makanan memang tidak mudah karena harus detail, karena terdapat banyak komponen yang terdapat di dalam menu. Salah satu cara membantu mencatat harga pokok pada bisnis makanan adalah dengan menggunakan program akuntansi, Salah satunya adalah program Accurate berbasis online, keuntungannya adalah selain dapat menghitung harga pokok, Accurate online dapat di integrasikan dengan Pos (Point of sales) yang juga berbasis online. Jadi pemilik bisnis dapat dengan mudah untuk monitor bisnisnya kapan dan di mana saja.
Baca juga: keuntungan aplikasi kasir terintegrasi dengan software akuntansi
[/av_textblock]
[/av_one_full]