Bagaimana contoh laporan keuangan sederhana untuk ukm?. Laporan keuangan akan membantu Anda dalam mengetahui kondisi finansial dari bisnis yang Anda jalankan. Namun, dalam penyusunan laporan keuangan ini ada banyak rangkaian yang harus dilakukan sehingga prosesnya pun memakan waktu cukup lama. Mempelajari cara membuat laporan keuangan belum cukup bila hanya dihafalkan, tapi harus langsung dipraktekkan.
Berikut contoh laporan keuangan sederhana yang bisa Anda jadikan referensi.
Pertama-tama, yang perlu Anda lakukan adalah membuat transaksi penjualan dan transaksi pembelian. Dalam pembuatan ini, buku catatan yang dilibatkan adalah buku catatan pembelian, kas, persediaan barang, dan utang. Pertama-tama Anda harus menghitung neracanya dulu. Penghitungan neraca didapat dengan menghitung jumlah modal dan utang.
Baca Juga : 4 Jenis Laporan Keuangan Ini Akana Membantu Anda Mengembangkan Perusahaan
Contoh Soal:
Pak Andi telah mendirikan bisnis kue nastarnya sejak satu tahun yang lalu dengan modal sebesar Rp5.000.000. Dari bisnisnya tersebut, jumlah keuntungannya terus bertambah hingga ia berhasil memegang uang tunai sebesar Rp3.000.000 saat ini. Di gudang terdapat persediaan barang sebesar Rp4.000.000. dalam melakukan kegiatan operasionalnya, Pak Andi juga utang ke supplier sebanyak Rp2.000.000. Pada tanggal 1 Desember, Pak Andi melakukan transaksi penjualan dengan seorang pelanggannya dan berhasil mengirim kue nastarnya sejumlah Rp1.000.000. lalu 3 hari setelahnya, pelanggannya yang ada di Lombok ingin memesannya juga sehingga transaksi yang terjadi sebesar Rp1.500.000.
Seperti yang telah disebutkan bahwa langkah awal adalah dengan membuat neracanya.
Neraca
Aktiva |
Saldo |
Passiva |
Saldo |
|
|
|
|
Uang Tunai |
Rp3.000.000 |
Utang |
Rp2.000.000 |
Persediaan Barang |
Rp4.000.000 |
Modal |
Rp5.000.000 |
|
|
|
|
Saldo Keseluruhan |
Rp7.000.000 |
Saldo Keseluruhan |
Rp7.000.000 |
Satu hal yang perlu diingat dalam pembuatan neraca adalah harus seimbang antara jumlah aktiva dan passivanya. Contoh neraca dia atas adalah neraca yang benar karena jumlah total keseluruhan antara kolom yang kiri sama dengan yang kanan. Setelah selesai, kini saatnya Anda menyusun perubahan. Adanya transaksi penjualan yang dilakukan Pak Andi akan mempengaruhi laporan pada buku kas dan buku penjualan. Berikut cara menyusun laporan keuangannya.
Baca Juga : Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Lengkap Mudah dan Dipahami
Buku Kas
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
30 November |
Saldo kas awal |
Rp3.000.000 |
|
Rp3.000.000 |
1 Desember |
Penjualan Tunai |
Rp1.000.000 |
|
Rp4.000.000 |
4 Desember |
Penjualan Tunai |
Rp1.500.000 |
|
Rp5.500.000 |
Buku Penjualan
Selain buku kas, Adana transaksi penjualan tersebut tentu saja juga harus dicatat ke dalam Buku Penjualan. Berikut rinciannya.
Tanggal |
Keterangan |
Jumlah |
1 Desember |
Omset |
Rp1.000.000 |
4 Desember |
Penjualan Tunai |
Rp1.500.000 |
Dalam prakteknya, sebuah bisnis tak hanya menerima pendapatan sebagai hasil dari penjualan barangnya. Untuk bisa menghasilkan produk tersebut, sebuah perusahaan perlu mengeluarkan sejumlah uang tertentu yang disebut dengan biaya operasionalnya. Maka dari itu, laporan keuangan juga tak hanya seputar pendapatan tapi juga pengeluaran. Berikut lanjutan contoh soal mengenai pengeluaran bisnis Pak Andi.
Pada prakteknya, Pak Andi mengeluarkan biaya seperti membayar tagihan listrik sebesar Rp700.000 pada tanggal 6 Desember. Selain itu, untuk mendukung kegiatan promosinya beliau juga harus membayar tagihan internet sebesar Rp500.000 di hari yang sama. Pak Andi juga harus mengantarkan kue-kuenya ke para konsumennya sehingga ia pun menghabiskan uang Transport sebesar Rp100.000 seminggu setelahnya. maka berikut penghitungan pada laporan keuangannya. Perlu Anda ketahui bahwa aktivitas pengeluaran ini akan mempengaruhi buku kas dan buku biaya.
Baca Juga : Laporan Keuangan Apa Saja Yang Wajib Disiapkan Pengusaha UKM Menjelang Akhir Tahun
Buku Kas
Di buku kas, Anda harus mencatat semuanya, bukan hanya biaya tapi juga saldo awal serta hasil penjualan tunai yang diterima. Sehingga penulisannya sebagai berikut.
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
30 November |
Saldo Kas Awal |
Rp3.000.000 |
|
Rp3.000.000 |
1 Desember |
Penjualan Tunai |
Rp1.000.000 |
|
Rp4.000.000 |
4 Desember |
Penjualan Tunai |
Rp1.500.000 |
|
Rp5.500.000 |
6 Desember |
Tagihan Listrik |
|
Rp700.000 |
Rp4.800.000 |
6 Desember |
Tagihan Internet |
|
Rp500.000 |
Rp4.300.000 |
13 Desember |
Biaya Transport |
|
Rp100.000 |
Rp4.200.000 |
Buku Biaya
Berbeda dengan buku kas, di buku biaya ini Anda hanya memasukkan sejumlah biaya yang diperlukan untuk kegiatan operasional, tanpa harus menuli saldo serta penjualan tunai. Jadi, lebih sederhana dibanding buku kas.
Tanggal |
Keterangan |
Jumlah |
6 Desember |
Tagihan Listrik |
Rp700.000 |
6 Desember |
Tagihan Internet |
Rp500.000 |
13 Desember |
Transport Antar Barang |
Rp100.000 |
Bagaimana, membuat laporan keuangan tidak sesulit yang Anda bayangkan, bukan? Dengan mengetahui prinsip dasar membuat laporan keuangan sederhana di atas, Anda dapat lebih mudah memahami kondisi keuangan Anda. Tenang sekarang sudah ada aplikasi pembukuan yang akan membantu Anda, dalam menyiapkan laporan keuangan, yaitu Accurate Online.
Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mendapatkan fitur terbaik dalam bisnis seperti pencatatan prepaid expense dengan mudah, otomasi pembuatan faktur penjualan dan pembelian, payroll, penghitungan dan pelaporan pajak badan langsung dari aplikasi, pembatasan hak akses pada multi pengguna, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.
Jadi, apakah Anda sudah siap membuat laporan keuangan Anda? Selamat mencoba!.
Baca Juga : Hanya Beli Disini Accurate Online Diskon 600 Ribu Loh!