Salah satu aktivitas ekonomi yang umum dilakukan adalah distribusi. Distribusi merupakan aktivitas penyaluran produk dari produsen ke tangan konsumen. Hampir seluruh bisnis yang melakukan produksi pasti akan menyalurkan produk-produknya ke masyarakat. Proses penyaluran ini, biasanya menggunakan fasilitator yang disebut dengan perusahaan distributor. Distributor ini yang akan menjadi penghubung antara produsen (pabrik) kepada konsumen. Kegiatan distribusi menjadi hal penting dari bisnis agar produk bisa segera sampai ke tangan konsumen.
Baca juga : Reputasi Bisnis dalam Dunia Internet
Pengertian Kegiatan Distribusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), distribusi merupakan penyaluran, pembagian, dan pengiriman ke beberapa orang dan tempat.
Kegiatan distribusi sangat dipengaruhi oleh akses transportasi yang mendukung proses distribusi. Jika akses transportasi ke wilayah yang akan dilakukan distribusi memiliki banyak kendala, umumnya harga barang yang di kirim akan lebih mahal. Kegiatan distribusi dilakukan untuk menjaga kelangsungan dari kegiatan produksi.
Jenis-Jenis Distribusi
Ada beberapa jenis distribusi yang perlu diketahui, yaitu:
1. Distribusi Langsung
Jenis distribusi langsung adalah jenis distribusi yang dilakukan secara langsung oleh perusahaan yang memproduksi langsung ke tangan konsumen, tanpa menggunakan pihak ketiga.
2. Distribusi Tidak Langsung
Jenis distribusi berikutnya adalah tidak langsung, jenis distribusi ini fokus menggunakan pihak ketiga sebelum produk tiba ditangan konsumen. Contoh kegiatan ini adalah produk-produk yang dijual melalui toko-toko retail dapat dikatakan jenis distribusi tidak langsung. Biasanya para produsen besar akan menggunakan jenis ini untuk memperluas pasar.
3. Distribusi Semi Langsung
Distribusi semi langsung adalah kegiatan yang mengacu pada distributor khusus. Proses ini memanfaatkan produsen agar dapat mengendalikan perusahaan distributor, umumnya proses ini digunakan oleh produsen-produsen barang mewah dan mahal.
Tujuan Distribusi
Distribusi memiliki tujuan, yaitu:
1. Menyalurkan Barang dan Jasa
Salah satu tujuan penting dari kegiatan distribusi adalah menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Oleh karena itu, proses distribusi ini sangat penting untuk bisa menjual lebih banyak kepada masyarakat. Produsen perlu memperhatikan jalur distribusi yang dilakukan agar penyaluran produk berjalan lancar.
2. Meratakan Hasil Produksi
Tujuan produksi berikutnya adalah meratakan hasil produksi, artinya seluruh hasil produksi bisa tersalurkan secara merata kepada seluruh konsumen di wilayah-wilayah yang dituju. Umumnya cara yang efektif dalam meratakan hasil produksi dilakukan dengan beberapa cara, termasuk melibatkan perusahaan distributor, agen, dan pengecer.
3. Meningkatkan Nilai Barang
Keberadaan tujuan distribusi adalah untuk melakukan kegiatan yang meningkatkan nilai barang yang akan disalurkan dari produsen kepada konsumen. Produk bernilai tinggi cenderung menghasilkan keuntungan yang besar bagi perusahaan atau industri. Salah satu cara meningkatkan nilai barang adalah dengan sistem loyalitas pelanggan dan pemberian reward kepada pelanggan.
4. Memperlancar Proses Produksi
Terakhir, tujuan kegiatan distribusi adalah memperlancar proses produksi. Distribusi yang efisien membantu perusahaan meningkatkan jumlah produksi di masa depan. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat mendorong kegiatan distribusi yang mendukung peningkatan produksi.
Baca juga : Mengatasi Kendala dalam Berbisnis Online
Kesimpulan
Kegiatan distribusi adalah kegiatan ekonomi yang membantu proses produksi berjalan lancar, dan konsumen dapat lebih mudah memperoleh produk atau jasa yang mereka inginkan. Saat ini, dengan kemajuan akses transportasi dan sarana distribusi, proses distribusi semakin cepat dan menjadi kunci keberhasilan dalam dunia bisnis.