Bisnis manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah menghasilkan produk jadi. Pastinya dalam prosesnya membutuhkan bahan baku sebagai komponen utama dalam proses produksi. Sehingga perlu melakukan pengendalian biaya bahan baku agar bahan baku tersedia dalam waktu yang tepat.
Pengendalian biaya menjadi sebagai prioritas dalam pertumbuhan secara kontinu. Tidak mengherankan, banyak industri yang fokus pada pengoptimalkan pengeluaran mereka dalam meningkatkan profitabilitas dan mendorong kesuksesan di masa depan.
Definisi Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya bahan baku merupakan aktivitas pemantauan dan pengelolaan pengeluaran belanja bahan baku untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendapatkan keuntungan yang lebih optimal. Proses ini akan melibatkan berbagai identifikasi dan analisis biaya bahan baku.
Tujuan dari pengendalian biaya, tentu untuk mencapai keseimbangan antara kualitas produk atau layanan. Dengan pengendalian biaya secara efektif, bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional, dan menghasilkan laba yang lebih besar. Sehingga menghasilkan pertumbuhan dan jangka panjang.
Strategi Pengendalian Biaya Bahan Baku
1. Perencanaan yang Matang
Perusahaan perlu melakukan perencanaan yang tepat untuk mendapatkan perkiraan yang akurat tentang kebutuhan produksi. Perusahaan dapat menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan bahan baku.
Selain itu, perusahaan pun perlu memilih supplier yang terpercaya dan menawarkan harga kompetitif serta kualitas yang baik. Agar bisnis bisa mendapatkan harga yang tepat. Anda jangan ragu untuk bernegosiasi dengan supplier, terutama untuk pembelian dalam jumlah besar. Biasanya mereka akan memberikan harga yang terjangkau.
Baca Juga: Definisi Biaya Produksi, Jenis, & Cara Menghitungnya
2. Pengelolaan Persediaan
Bisnis bisa menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Menentukan jumlah optimal bahan baku yang harus dipesan setiap kali untuk meminimalkan biaya penyimpanan dan pemesanan.
Selain itu ada juga metode lain seperti Just-in-time (JIT). Yaitu metode menerima bahan baku tepat waktu sesuai dengan kebutuhan produksi, sehingga mengurangi biaya penyimpanan.
Bisnis juga perlu melakukan pengelolaan biaya bahan baku dengan menyediakan sistem informasi persediaan seperti menggunakan software untuk memantau persediaan secara real-time. Sehingga dapat menghindari kekurangan atau kelebihan stok dengan lebih optimal.
3. Kontrol Kualitas
Bisnis perlu menetapkan standar kualitas yang jelas untuk bahan baku yang masuk. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap bahan baku yang masuk untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan standar. Sehingga bisa menjaga kualitas produk yang akan dijual ke masyarakat.
Cara ini juga bisa dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengurangi limbah produksi yang disebabkan oleh kualitas bahan baku yang buruk.
4. Efisiensi Proses Produksi
Menganalisis proses produksi untuk mencari cara-cara mengurangi penggunaan bahan baku tanpa mengorbankan kualitas produk.
Selain itu, perlu diperhatikan peralatan produksi. Peralatan yang terawat dengan baik akan lebih efisien dan mengurangi kerusakan bahan baku.
Perusahaan perlu melatih karyawan agar dapat bekerja secara efisien dan meminimalkan kesalahan yang dapat menyebabkan pemborosan bahan baku.
5. Analisis Biaya
Bisnis perlu membuat laporan biaya secara berkala untuk memantau perkembangan biaya bahan baku. Membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan untuk mengidentifikasi penyebab penyimpangan.
Membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang sama untuk mencari peluang perbaikan.
Indikator Pengendalian Biaya Bahan Baku
Varian Biaya
Varian biaya menjadi indikator kinerja utama dalam mengukur perbedaan antara biaya aktual proyek, proses, dan aktivitas dengan biaya yang direncanakan atau dianggarkan. Setiap varian biaya akan membantu bisnis melakukan evaluasi efektivitas penggunaan setiap biaya bahan baku. Apakah biaya aktual melebihi atau dibawah jumlah yang telah dianggarkan.
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Indikator selanjutnya yang bisa dikontrol dalam pengendalian biaya bahan baku adalah harga pokok penjualan. Biaya ini merupakan hitungan biaya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead. Pengendalian HPP akan membantu bisnis dalam menilai efisiensi langkah-langkah pengendalian dan menentukan profibilitas produk atau layanan.
ROI
Return of Investment (ROI) mengukur profibilitas dan kinerja keuangan investasi dengan membandingkan keuntungan maupun laba yang dihasilkan dari investasi dengan biaya. ROI dibagi dari laba bersih dengan biaya investasi awal. Hasilnya ROI akan menjadi wawasan dalam efisiensi alokasi biaya dan membantu menilai keberhasilan investasi secara keseluruhan.
Baca Juga: Memahami Klasifikasi Biaya: Mengapa, Jenis, & Fungsi
Margin Kotor
Margin kotor adalah seberapa efisien perusahaan dalam mengubah penjualan menjadi laba. Sederhananya, margin kotor merupakan pendapatan yang tersisa setelah dikurangi biaya langsung produksi atau penyediaan jasa.
Biaya Operasional
Biaya operasional menjadi indikator utama dalam pengendalian biaya bahan baku. Jenis biaya yang merupakan berbagai biaya yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Seperti sewa, gaji, pemasaran, dan biaya administrasi
Pengendalian Biaya Bahan Baku Makin Mudah dengan Accurate Online
Penggendalian biaya bahan baku akan lebih mudah dengan menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online. Accurate Online memiliki fitur add on manufaktur yang bisa digunakan dalam proses akuntansi perusahaan manufaktur.
Dapatkan Accurate Online sekarang dengan gratis 30 hari trial.