Manajemen

10 Cara Mengurangi Downtime pada perusahaan Manufaktur

Cara Mengurangi Downtime

Downtime produksi pada perusahaan manufaktur menjadi isu dalam industri manufaktur yang membuat bisnis menjadi rugi. Downtime sering sekali tidak masuk dalam perencanaan dan bisa terjadi kapan saja secara mendadak. Tentu apabila downtime terjadi akan membuat kerugian bagi bisnis. Bagaimana cara mengurangi downtime?

Ada masanya, downtime itu akan menimpa setiap perusahaan manufaktur dalam aktivitasnya. Downtime akan menganggu proses produksi yang mungkin telah direncanakan sebelumnya. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena Abcpoins.com akan membantu Anda untuk bisa mengurangi downtime.

Aktivitas downtime ada yang bisa direncanakan, namun ada juga yang tidak terencana dengan baik. Mungkin jika downtime yang telah direncanakan tidak akan menganggu aktivitas produksi, tetapi jika yang tidak direncanakan, mungkin sulit dihindari.

Abcpoins.com akan memberikan Anda solusi untuk mengurangi downtime agar Anda tetapa bisa produksi dengan tepat waktu dan sesuai periode target tertentu.

Baca Juga: Proses Costing dalam Akuntansi Manufaktur

Cara Mengurangi Downtime

Perawatan Preventif Berkala

Pastikan Anda memiliki jadwal tetap untuk proses maintenance alat-alat produksi. Tetapkan jadwal yang ketat untuk pemeriksaan, pembersihan, dan penggantian komponen yang sudah aus.

Anda juga bisa menggunakan sistem CMMS (Computerized Maintenance Management System). Sistem ini membantu dalam melacak riwayat pemeliharaan, memprediksi kegagalan, dan mengoptimalkan jadwal perawatan.

Analisis Penyebab Akar

Jika terjadi downtime secara mendadak, Anda perlu melakukan identifikasi penyebab utama downtime: Lakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti setiap kejadian downtime.

Anda juga perlu melakukan implementasikan tindakan perbaikan. Buatlah tindakan korektif untuk mengatasi akar masalah dan mencegah kejadian serupa terulang.

Pelatihan Karyawan

Pastikan bisnis juga selalu memberi pelatihan penggunaan peralatan secara harian kepada karyawan yang bertanggung jawab. Pastikan karyawan memiliki pengetahuan yang cukup tentang peralatan dan proses produksi.

Anda juga perlu melakukan pelatihan keselamatan kerja kepada karyawan. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan downtime.

Persediaan Suku Cadang

Pastikan Anda menyimpan suku cadang kritis: Siapkan persediaan suku cadang yang sering diganti atau sulit didapatkan untuk mempercepat perbaikan. Sehingga tidak akan terjadi downtime yang lama jika peralatan produksi ada yang perlu dilakukan penggantian spare part.

Anda juga perlu melakukan pengelolaan persediaan secara efektif. Gunakan sistem manajemen persediaan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok.

Pemantauan Kondisi Mesin

Anda juga perlu memasang sensor pada mesin produksi. Pasang sensor pada mesin untuk memantau kondisi seperti suhu, getaran, dan tekanan. Umumnya pihak pabrik akan menawarkan Anda sensor ini saat pembelian alat. Pastikan Anda bisa memiliki sensor indikator yang bisa identifikasi beberapa kerusakan.

Analisis dan Gunakan data yang diperoleh dari sensor untuk memprediksi potensi kegagalan dan melakukan tindakan preventif.

Standarisasi Prosedur

Pastikan manajemen telah membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam penggunaan peralatan. Tetapkan prosedur kerja yang jelas dan konsisten untuk setiap tugas. Pastikan semua karyawan memahami dan mengikuti SOP.

Gunakan Teknologi Terbaru

Implementasikan sistem otomasi. Otomatisasi proses produksi dapat mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi.

Adopsi teknologi IoT. Internet of Things dapat digunakan untuk memantau kondisi peralatan secara real-time dan memprediksi masalah sebelum terjadi.

Baca Juga: Fitur Manufaktur  Accurate Online : Mempermudah Pencatatan Proses Produksi Perusahaan

Kerjasama dengan Supplier

Anda juga perlu memilih penyedia peralatan yang handal. Bekerja sama dengan penyedia yang dapat menyediakan bahan baku berkualitas dan pengiriman tepat waktu.

Anda juga perlu membuat perjanjian tingkat layanan. Tetapkan kesepakatan yang jelas dengan supplier mengenai waktu respons dan kualitas layanan.

Fleksibilitas dalam Produksi

Hitung ulang jadwal produksi. Jika terjadi gangguan, segera lakukan penjadwalan ulang untuk meminimalkan dampak terhadap produksi.

Fokus pada produk kritis. Prioritaskan produksi produk yang paling penting untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Evaluasi Berkala

Lakukan tinjauan berkala: Evaluasi secara teratur efektivitas strategi yang telah diterapkan.

Buat perbaikan terus-menerus: Terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi downtime.

Kesimpulan

Mengurangi downtime yang tidak direncanakan akan membantu Anda untuk lebih bersiap-siap dan mengetahui waktu kapan downtime akan terjadi.

Ketika downtime tentu akan ada biaya-biaya yang perlu dikeluarkan. Anda harus menyiapkannya dan menghitungnya dalam pencatatan keuangan.

Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan sistem mumpuni untuk bisa mendapatkan pencatatan yang tepat dan akurat. Caranya, gunakan Accurate Online add on fitur Manufaktur pada software Accurate Online. Anda juga bisa mengenal Accurate Online lebih dalam dengan berkonsultasi gratis dengan tim kami. Hubungi tim kami untuk mendapatkan Accurate Online Add On Manufaktur.

Jadikan hari-harimu lebih segar dan menyenangkan dengan Emkay Blast Lite Lychee! Dengan rasa buah leci yang segar dan sensasi dingin yang bikin kamu merasa nyaman, rasakan juga manfaat dari liquid Saltnic rendah nikotin yang membantu kamu merilekskan diri.

Related posts

Pentingnya SKU dalam Manajemen Gudang yang Efektif

admin

Bahan Baku Industri: Pengertian, Jenis dan Faktor yang Memengaruhi Ketersediaannya

Ade Muthia

Pengertian Bahan Baku Penolong: Fungsi, Penggunaan, dan Faktor yang Mempengaruhi

admin