Dalam perencanaan anggaran bisnis, langkah pertama yang krusial adalah memperkirakan biaya bulanan yang akan dikeluarkan. Biaya bulanan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama: biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan komponen biaya yang stabil dan terjadi setiap bulan. Penghitungannya relatif mudah, karena biaya-biaya ini memiliki jumlah yang tetap. Beberapa contoh biaya tetap yang perlu dipertimbangkan dalam anggaran bisnis meliputi biaya sewa kantor, premi asuransi, dan biaya sewa peralatan. Namun, perlu diingat bahwa besaran biaya tetap dapat bervariasi tergantung pada jenis dan skala bisnis yang dijalankan.
Baca juga : Mencatat dan Kontrol Hutang dan Piutang usaha dengan Mudah
Menentukan Biaya Variabel
Setelah mengidentifikasi biaya tetap, langkah berikutnya adalah menentukan biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang fluktuatif dan berubah-ubah tiap bulan. Contohnya adalah biaya produksi yang terkait dengan permintaan pasar. Misalnya, jika Anda memiliki bisnis produksi pensil, pengeluaran produksi akan meningkat ketika permintaan meningkat, seperti setelah libur sekolah. Memahami dan mengontrol biaya variabel sangat penting, karena kegagalan dalam melakukannya bisa mengakibatkan ketidakstabilan keuangan bisnis.
Biaya Satu Kali
Salah satu hal yang sering terlupakan dalam perencanaan anggaran adalah biaya satu kali. Meskipun jarang terjadi, biaya satu kali sangat penting untuk dimasukkan dalam anggaran. Ini termasuk pengeluaran yang hanya dilakukan sekali pada tahap awal bisnis. Contoh biaya satu kali meliputi pembelian peralatan kerja, alat produksi, dan pembelian furniture. Jangan lupa untuk memasukkan biaya pembelian domain website jika diperlukan.
Memperkirakan Pendapatan
Setelah mengidentifikasi dan memperkirakan berbagai komponen biaya, langkah selanjutnya adalah memperkirakan pendapatan. Proses ini melibatkan perkiraan pendapatan dari proyek-proyek yang akan dijalankan dalam jangka waktu tertentu, seperti minggu, bulan, dan tahun mendatang. Meskipun ini masih merupakan prediksi, perencanaan pendapatan penting untuk membandingkan kinerja bisnis dari waktu ke waktu.
Kemampuan untuk membandingkan pendapatan aktual dengan pendapatan yang diproyeksikan akan membantu dalam menjaga kesehatan arus kas bisnis. Dengan demikian, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi tren kinerja dan membuat perubahan strategis jika diperlukan.
Memantau Laba Rugi
Mendapatkan laba adalah tujuan utama bisnis, namun prosesnya tidak selalu sederhana. Sebelum dapat menilai laba yang dihasilkan, Anda harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk biaya operasional, bunga, dan pajak. Laba bersih yang sesuai dengan harapan Anda dapat dicapai dengan mengurangkan semua biaya ini dari pendapatan.
Penting untuk diingat bahwa pendapatan yang tinggi belum tentu menghasilkan laba yang sesuai jika biaya-biaya tersebut tidak dikelola dengan baik. Kedisiplinan dalam merencanakan dan mengawasi anggaran adalah kunci untuk menjaga laba bisnis pada jalur yang diinginkan.
Baca juga : Jika memulai Bisnis hindari Sifat buruk ini
Siapkan Dana Darurat
Terakhir, dalam perencanaan anggaran bisnis, jangan lupakan untuk menyisihkan dana darurat. Dana darurat tidak hanya penting untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga untuk bisnis. Bisnis dapat menghadapi situasi yang tidak terduga, seperti perbaikan mendadak pada peralatan produksi atau kenaikan biaya sewa. Dengan memiliki dana darurat, Anda akan lebih siap menghadapi situasi darurat ini tanpa mengganggu arus kas bisnis yang utama.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dalam perencanaan anggaran bisnis, Anda dapat memastikan bahwa bisnis Anda memiliki struktur keuangan yang kokoh dan mampu mengatasi tantangan finansial yang mungkin muncul dalam perjalanannya. Ingatlah bahwa perencanaan yang matang akan menjadi dasar kesuksesan keuangan bisnis Anda.
