Sebagai pengusaha pemula, memahami laporan keuangan mungkin terasa menakutkan di awal. Tapi jangan khawatir memahami dan menyusun laporan keuangan yang sehat adalah langkah penting agar bisnismu tumbuh stabil dan berkelanjutan.
Abcpoins.com akan membahas apa itu laporan keuangan sehat, ciri-cirinya, hingga contoh sederhana yang bisa kamu tiru untuk bisnis kamu. Yuk, mulai!
Apa Itu Laporan Keuangan Sehat?
Laporan keuangan sehat adalah laporan yang mencerminkan kondisi keuangan bisnis yang stabil, menguntungkan, dan terkelola dengan baik. Dengan laporan keuangan yang sehat, kamu bisa:
- Mengetahui kondisi bisnis sebenarnya
- Mengambil keputusan bisnis yang lebih bijak
- Menarik minat investor atau calon mitra
- Menghindari masalah arus kas dan utang berlebih
- Menyusun Rencana Pengembangan Bisnis dengan Lebih Terarah
- Memenuhi Kewajiban Pajak dengan Tepat dan Akurat
- Meningkatkan Kepercayaan Stakeholder Internal dan Eksternal
Laporan keuangan yang sehat bukan hanya soal angka besar, tapi juga soal keteraturan, transparansi, dan keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran.
Baca Juga: 8 Tanda Perusahaan Tidak Sehat Secara Finansial
Ciri-Ciri Laporan Keuangan yang Sehat
Arus Kas Positif
Arus kas yang positif menandakan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak uang yang masuk daripada yang keluar. Hal ini penting karena dengan arus kas yang sehat, perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendek, melakukan investasi, dan mengembangkan bisnis.
Jika arus kas negatif, perusahaan berisiko mengalami kesulitan likuiditas meskipun mungkin menunjukkan keuntungan dalam laporan laba rugi.
Laba Bersih yang Stabil
Laporan laba rugi yang menunjukkan laba bersih yang stabil adalah salah satu indikator utama laporan keuangan yang sehat. Laba bersih yang konsisten setiap periode menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasionalnya, bukan hanya bergantung pada pendapatan sekali pakai atau hasil dari penjualan aset. Laba bersih yang stabil juga mencerminkan keberlanjutan dan kesehatan bisnis dalam jangka panjang.
Rasio Utang yang Sehat
Perusahaan dengan laporan keuangan sehat memiliki rasio utang yang terkendali dan tidak berlebihan. Rasio utang terhadap ekuitas atau aset yang wajar menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola utangnya dengan baik.
Utang yang berlebihan dapat membebani perusahaan, terutama jika arus kas tidak mampu mencakup kewajiban utang tersebut, sehingga dapat mempengaruhi solvabilitas dan pertumbuhan bisnis.
Rasio Likuiditas yang Baik
Rasio likuiditas, seperti current ratio, mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimilikinya. Nilai rasio yang lebih dari 1 berarti perusahaan memiliki aset yang cukup untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio yang sehat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk tetap beroperasi meskipun terjadi fluktuasi kas atau penurunan pendapatan sementara.
Pengelolaan Piutang yang Efektif
Laporan keuangan yang sehat juga mencerminkan pengelolaan piutang yang baik, di mana perusahaan mampu mengumpulkan tagihan dengan efektif dan tepat waktu.
Piutang yang terlalu lama tidak terbayar atau tinggi akan menunjukkan masalah likuiditas yang dapat mempengaruhi arus kas dan operasional perusahaan. Mengelola piutang dengan tepat akan membantu memastikan bahwa arus kas tetap lancar.
Baca Juga: Waspadai 9 Kesalahan Menyusun Laporan Keuangan Bisnis
Pemanfaatan Aset yang Efisien
Perusahaan yang memiliki laporan keuangan sehat akan menunjukkan pengelolaan aset yang efisien, dengan menghasilkan laba yang maksimal dari setiap aset yang dimiliki.
Return on Assets (ROA) yang tinggi menandakan bahwa perusahaan menggunakan asetnya dengan efektif untuk menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, perusahaan yang tidak dapat memanfaatkan aset secara maksimal berisiko mengalami stagnasi dalam pertumbuhannya.
Pembukuan yang Rapi dan Transparan
Laporan keuangan yang sehat selalu didasarkan pada pembukuan yang rapi dan transparan. Setiap transaksi dicatat dengan tepat, termasuk pemasukan, pengeluaran, serta kewajiban dan piutang yang ada.
Pembukuan yang jelas memungkinkan pengusaha untuk mengidentifikasi masalah dengan cepat dan membuat keputusan yang lebih tepat. Transparansi ini juga sangat penting jika perusahaan ingin menarik investor atau memperoleh pinjaman.
Indikator Kesehatan Keuangan Bisnis

Berikut beberapa indikator umum yang bisa membantu kamu menilai apakah laporan keuangan sudah sehat:
Current Ratio
Rasio ini membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar. Nilai ideal >1 artinya bisnis mampu membayar utang jangka pendeknya.
Gross Profit Margin
Mengukur seberapa besar keuntungan kotor dari setiap penjualan. Semakin tinggi, semakin baik.
Return on Assets (ROA)
Menunjukkan seberapa efektif aset digunakan untuk menghasilkan keuntungan. ROA tinggi = efisiensi tinggi.
Likuiditas yang Stabil
Likuiditas menunjukkan kemampuan bisnis untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Pertumbuhan Pendapatan dari Waktu ke Waktu
Jika pendapatan bisnis kamu meningkat secara konsisten dari bulan ke bulan atau tahun ke tahun, ini adalah sinyal keuangan yang positif.
Pengelolaan Biaya yang Efisien
Bisnis yang sehat tidak hanya fokus pada peningkatan pendapatan, tetapi juga mampu menjaga biaya tetap efisien.
Rasio Profitabilitas yang Baik
Rasio seperti Gross Profit Margin dan Net Profit Margin memberi gambaran seberapa besar keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan pendapatan.
Baca Juga: Penduan Mengukur Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan
Tips Menjaga Laporan Keuangan Tetap Sehat
Catat Semua Transaksi dengan Rapi
Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun, harus dicatat secara sistematis. Dengan pencatatan yang rapi, kamu dapat menghindari kesalahan hitung, kehilangan data transaksi penting, dan memudahkan saat membuat laporan keuangan bulanan. Ini adalah pondasi dari laporan keuangan yang akurat.
Gunakan Software Akuntansi
Mengelola keuangan secara manual rentan terhadap kesalahan dan membutuhkan waktu lebih banyak. Dengan software akuntansi seperti Accurate Online, kamu bisa mencatat transaksi, membuat laporan, hingga memantau arus kas secara otomatis dan real time. Selain menghemat waktu, akurasi datanya juga lebih tinggi.
Buat Laporan Keuangan Secara Berkala
Jangan menunda pembuatan laporan hingga akhir tahun. Buat laporan keuangan secara bulanan atau triwulanan agar kamu selalu tahu kondisi terkini bisnis kamu. Dengan begitu, kamu bisa langsung mengidentifikasi dan merespons masalah keuangan sejak dini.
Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Menggabungkan uang pribadi dan bisnis bisa membuat laporan keuangan tidak akurat. Pisahkan rekening bank dan transaksi pribadi dari bisnis, agar setiap catatan benar-benar mencerminkan aktivitas usaha. Ini juga akan mempermudah saat melakukan audit atau pelaporan pajak.
Lakukan Evaluasi Keuangan Bulanan atau Triwulanan
Membuat laporan saja tidak cukup—kamu juga perlu mengevaluasinya. Bandingkan data dengan periode sebelumnya, lihat tren pertumbuhan, dan telusuri penyebab naik-turunnya laba atau pengeluaran. Evaluasi ini akan membantu kamu membuat strategi bisnis yang lebih efisien dan adaptif.
Tetapkan Anggaran dan Patuhi Batas Pengeluaran
Buat perencanaan anggaran untuk setiap departemen atau kebutuhan bisnis. Pantau realisasi anggaran secara berkala dan pastikan tidak ada pengeluaran yang melebihi batas. Disiplin dalam hal ini akan menjaga bisnis tetap sehat secara finansial dan tidak kebablasan dalam belanja.
Konsultasikan dengan Akuntan atau Konsultan Keuangan
Jika kamu belum yakin dengan pengelolaan laporan keuanganmu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional. Mereka dapat memberi saran, mengevaluasi laporan keuanganmu, dan bahkan membantu menyusun strategi keuangan jangka panjang yang sesuai dengan kondisi bisnismu.
Baca Juga: Bikin Investor Tertarik: Panduan Praktis Menyusun Laporan Keuangan Startup & UMKM
Kesimpulan
Laporan keuangan sehat adalah fondasi penting untuk mengembangkan bisnis yang kuat dan berkelanjutan. Dengan memahami ciri-cirinya, melihat contoh sederhana, dan menerapkan tips praktis, kamu bisa mulai menciptakan sistem keuangan yang rapi sejak awal.
Ingat, laporan keuangan bukan hanya untuk akuntan—pengusaha pemula juga wajib menguasainya. Yuk, mulai catat dan kelola keuangan usahamu hari ini juga!
Jika kamu ingin memudahkan pencatatan dan pembuatan laporan keuangan, kamu bisa menggunakan tools seperti Accurate Online, software akuntansi yang dirancang khusus untuk pelaku UMKM. #bisnisjadimudah