Memahami posisi keuangan bisnis menjadi bagian penting untuk mengukur keberhasilan Perusahaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh para pengusaha adalah dengan menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan menjadi cara yang cukup efektif dalam menilai keuangan Perusahaan, dan ini berlaku bagi pemilik bisnis kecil. Kali ini kita akan membahas mengenai jenis laporan keuangan bisnis kecil yang perlu dimiliki.
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan kinerja keuangan dan profitabilitas Perusahaan selama periode waktu tertentu. Umumnya laporan keuangan akan dibuat setiap bulan dan secara tahunan. Untuk bisnis kecil, bisa menggunakan 3 laporan keuangan dasar: laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Mengapa Laporan Keuangan Penting
Laporan keuangan adalah alat yang sangat penting bagi setiap bisnis, termasuk bisnis kecil, untuk memahami kondisi keuangan secara menyeluruh. Dokumen ini mencakup laporan laba rugi, neraca, dan arus kas, yang masing-masing memberikan gambaran tentang pendapatan, aset, kewajiban, serta aliran dana perusahaan.
Pentingnya laporan keuangan terletak pada kemampuannya untuk membantu pemilik bisnis kecil membuat keputusan strategis, seperti menentukan strategi penjualan, mengelola biaya operasional, atau merencanakan ekspansi usaha.
Selain itu, laporan keuangan juga menjadi bukti resmi yang dibutuhkan saat mengajukan pinjaman, mencari investor, atau memenuhi kewajiban pajak. Dengan memanfaatkan laporan keuangan secara optimal, bisnis kecil dapat mengidentifikasi peluang pertumbuhan, mengatasi potensi risiko keuangan lebih dini, dan memastikan bisnis berjalan dengan efisien.
Untuk mempermudah penyusunan dan analisis laporan keuangan, penggunaan software akuntansi seperti Accurate Online menjadi pilihan cerdas bagi bisnis kecil, sehingga pemilik usaha dapat fokus pada pengembangan usaha tanpa terbebani proses administrasi yang kompleks.
Baca Juga: 5 Tahapan Penggolongan Akuntansi untuk Memudahkan Penyusunan Laporan Keuangan
Persiapan Menyusun Laporan Keuangan
Bagi Anda para pemilik kecil pemula, mungkin masih bingung apa saja yang perlu disiapkan dalam Menyusun laporan keuangan. Berikut beberapa dokumen yang bisa Anda gunakan untuk menyusun laporan keuangan.
Dokumen Transaksi Keuangan
Siapkan semua dokumen yang terkait dengan aktivitas bisnis, seperti faktur, kuitansi, nota pembelian, dan laporan bank. Dokumen ini menjadi dasar pencatatan pendapatan dan pengeluaran.
Buku Kas Harian
Catat semua arus kas masuk dan keluar setiap hari untuk memastikan tidak ada transaksi yang terlewat. Buku kas harian membantu mengelola keuangan secara lebih teratur.
Pemisahan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Pastikan keuangan pribadi tidak tercampur dengan keuangan bisnis. Gunakan rekening bank yang terpisah untuk setiap transaksi bisnis.
Inventarisasi Aset dan Kewajiban
Bisnis perlu melakukan inventarisasi aset berdasarkan jenis-jenisnya, seperti : aset tetap, aset lancar, dan kewajiban. Informasi ini penting untuk penyusunan neraca keuangan.
Rekonsiliasi Rekening Bank
Cocokkan catatan internal bisnis dengan laporan mutasi rekening bank untuk memastikan tidak ada transaksi yang terlewat atau salah catat.
3 Jenis Laporan Keuangan Bisnis Kecil
Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, biasanya akhir periode akuntansi.
Elemen Utama dalam Neraca:
- Aset (Assets): Semua sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti kas, piutang, persediaan, dan aset tetap (tanah, gedung, peralatan).
- Kewajiban (Liabilities): Semua utang atau kewajiban perusahaan kepada pihak lain, seperti utang dagang, utang bank, atau kewajiban pajak.
- Ekuitas (Equity): Hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban, termasuk modal awal dan laba ditahan.
Fungsi Neraca:
- Memberikan gambaran lengkap tentang kondisi keuangan perusahaan.
- Membantu mengukur likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
- Menjadi acuan untuk memutuskan investasi atau ekspansi bisnis.
Contoh Sederhana:
Jika aset perusahaan adalah Rp1.000.000.000, kewajiban Rp600.000.000, maka ekuitas adalah Rp400.000.000.
Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang mencatat pendapatan, beban, dan laba atau rugi perusahaan selama periode tertentu.
Elemen Utama dalam Laporan Laba Rugi:
- Pendapatan (Revenue): Semua pemasukan dari penjualan barang atau jasa.
- Beban (Expenses): Perusahaan mengeluarkan beban (expenses) untuk operasional, seperti gaji, biaya produksi, dan pemasaran.
- Laba/Rugi (Profit/Loss): Selisih antara pendapatan dan beban. Jika pendapatan lebih besar, maka ada laba; jika tidak, rugi.
Fungsi Laporan Laba Rugi:
- Menunjukkan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu.
- Membantu dalam analisis profitabilitas bisnis.
- Menjadi dasar untuk pengambilan keputusan, seperti menetapkan anggaran atau strategi peningkatan pendapatan.
Contoh Sederhana:
Jika pendapatan adalah Rp500.000.000 dan total beban Rp350.000.000, maka laba bersih adalah Rp150.000.000.
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Laporan Arus Kas mencatat semua arus masuk dan keluar kas perusahaan selama periode tertentu.
Elemen Utama dalam Laporan Arus Kas:
- Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Pemasukan dan pengeluaran yang berkaitan langsung dengan operasional bisnis, seperti penerimaan dari pelanggan atau pembayaran kepada pemasok.
- Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Arus kas yang terkait dengan pembelian atau penjualan aset tetap atau investasi lainnya.
- Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Transaksi yang berhubungan dengan pembiayaan bisnis, seperti penerimaan modal atau pembayaran dividen.
Fungsi Laporan Arus Kas:
- Memastikan perusahaan memiliki kas yang cukup untuk operasional sehari-hari.
- Membantu menganalisis kemampuan perusahaan untuk melunasi utang.
- Mengidentifikasi kebutuhan pendanaan atau investasi.
Contoh Sederhana:
Jika total arus kas masuk dari operasi adalah Rp200.000.000, arus keluar dari investasi Rp50.000.000, dan arus masuk dari pendanaan Rp100.000.000, maka total kas bersih adalah Rp250.000.000.
Baca Juga: 5 Jenis Opini Audit Laporan Keuangan untuk Pemula
Kesimpulan
Dengan memahami dan menyusun laporan keuangan secara rutin, pemilik bisnis dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis untuk pertumbuhan usaha. Agar proses penyusunan laporan keuangan lebih mudah, gunakan software akuntansi seperti Accurate Online. Software ini dapat membantu Anda menyusun laporan dengan cepat, akurat, dan sesuai kebutuhan bisnis. Anda bisa mendapatkannya melalui Abcpoins.com untuk harga spesial.