Friction point, atau hambatan dalam mencapai tujuan pelanggan, menjadi elemen kritis yang harus diatasi oleh setiap pemilik usaha. Memahami dan mengatasi friction point dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan serta mencegah potensi kehilangan mereka ke kompetitor. Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 jenis friction point yang umum terjadi dan strategi untuk mengatasi mereka.
Baca juga : 5 Kesalahan Terbesar saat Riset Pasar yang Sebaiknya Jangan Kamu Lakukan!
1. Website Buruk
Pentingnya Website dalam Era Digital
Website menjadi jendela utama bagi pelanggan untuk mengenal lebih jauh tentang usahamu. Desain yang buruk, kecepatan lambat, dan tata letak yang berantakan dapat membuat calon pelanggan kehilangan minat. Solusinya, gunakan website builder berkualitas untuk membangun situs yang sesuai dengan identitas brand.
2. Konten Visual yang Kurang Menarik
Kualitas Konten Visual Mempengaruhi Daya Tarik
Konten visual berkualitas rendah dapat mengurangi daya tarik produk. Investasikan waktu dan modal untuk menggunakan perangkat yang lebih baik dan pelajari keterampilan editing atau sinematografi. Dengan begitu, konten visual yang dihasilkan akan lebih menarik dan dapat menarik perhatian pelanggan.
3. Konten Kurang Informatif
Pentingnya Konten Informatif
Pelanggan ingin informasi detail tentang produk dan usahamu. Rutinlah membuat konten, mulai dari artikel hingga microblog, yang memberikan informasi lengkap tentang produk, cara kerja, tampilan, harga, dan kualitasnya. Dengan demikian, pelanggan dapat membuat keputusan yang lebih informasional.
4. Minim Informasi Usaha
Sediakan Panduan dan Informasi Lengkap
Sediakan konten seperti frequently asked questions (FAQ), video panduan, dan buku panduan produk. Informasi ini membantu pelanggan memahami produk dan mengatasi kendala. Kejelasan informasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap usahamu.
5. Customer Service Lambat
Responsif dan Efisien dalam Layanan Pelanggan
Customer service yang lambat dapat membuat pelanggan kecewa. Tetapkan standar operasional prosedur untuk mengelola customer service dengan efisien. Gunakan fitur-fitur seperti automated message atau chatbots untuk merespon pelanggan secara cepat, terutama saat kamu sibuk atau tidak tersedia.
6. Testimoni Pelanggan yang Kurang Cukup
Social Proof untuk Meningkatkan Kepercayaan
Minta pelanggan yang puas untuk memberikan testimoni atau review. Tampilkan testimoni ini di website dan media sosial usahamu. Social proof dapat meyakinkan calon pelanggan akan kualitas produk dan layanan yang kamu tawarkan.
7. Pencarian Usaha yang Sulit
Meningkatkan Keterlihatan Usaha
Buat usahamu mudah dicari dengan membangun profil usaha di Google Business Profile, aktif di media sosial, dan memiliki website. Lengkapi semua platform dengan informasi yang relevan agar pelanggan dapat dengan mudah menemukan dan mengenal usahamu.
Baca juga : Mengenal Lebih Dalam: Blue Ocean Strategy dan Red Ocean Strategy
Kesimpulan
Memahami dan mengatasi friction point dalam usaha adalah langkah krusial untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan mengoptimalkan website, konten, informasi usaha, customer service, testimoni, dan keterlihatan usaha, kamu dapat meminimalkan hambatan yang mungkin merugikan usahamu. Jaga kualitas layanan dan terus berinovasi untuk memastikan pengalaman pelanggan yang positif.