Dalam dunia bisnis, strategi markdown menjadi kebalikan dari strategi markup harga. Jika dalam markup harga suatu usaha menaikkan harga jual produknya, dalam markdown, langkah-langkah diambil untuk menurunkan atau mengurangi harga produk tersebut.
Baca juga : Menghindari Sunk Cost Fallacy dan Menyelamatkan Usahamu
Bentuk Strategi Markdown
Strategi markdown memiliki beragam wujud yang dapat diterapkan oleh pelaku bisnis. Diskon, kupon harga, voucher, hingga penurunan harga dramatis saat periode sale merupakan contoh-contoh strategi markdown yang umum diterapkan.
Strategi markdown tidak hanya bertujuan untuk menarik lebih banyak pelanggan, tetapi juga efektif untuk menjual produk yang masih memiliki stok berlebih atau mendekati masa kadaluarsa.
Jenis Strategi Markdown
1. Competitive Markdown
Jenis strategi ini melibatkan penurunan harga secara kompetitif, yang dikenal sebagai price matching. Artinya, harga produk yang ditawarkan sama dengan harga pesaing. Dengan menerapkan strategi ini, sebuah usaha dapat bersaing dengan pesaingnya untuk memenangkan lebih banyak pelanggan.
2. Temporary Markdown
Temporary markdown bersifat sementara atau terbatas pada suatu periode waktu. Contoh penerapannya meliputi promo limited time offer, buy one get one, serta kupon diskon dengan batas waktu tertentu.
3. Permanent Markdown
Meskipun dinamakan permanent markdown, strategi ini tidak selalu bersifat permanen. Diterapkan ketika sebuah usaha ingin melakukan clearance sale atau cuci gudang. Cocok digunakan ketika stok barang belum terjual atau usaha ingin menutup dan menjual produk yang tersisa.
Profitabilitas Strategi Markdown
Meskipun strategi markdown berarti menurunkan harga produk, tetap ada peluang untuk mendapatkan keuntungan asalkan margin keuntungan masih sesuai dengan harapan. Pada kondisi tertentu, seperti cuci gudang atau menjelang masa kadaluarsa produk, penurunan harga mungkin diperlukan untuk memastikan produk terjual dengan cepat.
Menghitung Persentase Markdown
Untuk menghitung persentase markdown, gunakan rumus berikut:
Markdown:(Harga Asli−Harga BaruHarga Asli×100%)
Tips untuk Meningkatkan Efektivitas Markdown
1. Menerapkan Urgency
Memberikan batasan waktu pada penawaran dapat mendorong pelanggan untuk segera membeli produk. Promo limited time offer dan kupon diskon dengan tenggat waktu adalah contoh penerapan konsep urgency.
2. Menyederhanakan Harga
Menghilangkan simbol mata uang di depan harga dapat membuat produk terasa lebih terjangkau. Langkah ini tidak hanya meningkatkan daya tarik bagi pelanggan, tetapi juga menyederhanakan daftar harga.
3. Charm Pricing
Charm pricing melibatkan penggunaan angka akhir ganjil dalam penetapan harga, seperti Rp74.999. Strategi ini dapat membuat pelanggan lebih tertarik untuk membeli produk karena persepsi harga yang lebih rendah.
Baca juga : Strategi Assortment Planning untuk Keberhasilan Bisnismu
Dengan menerapkan strategi markdown yang tepat dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut, sebuah usaha dapat memanfaatkan penurunan harga untuk mengoptimalkan penjualan dan keuntungan.