Penting bagi Anda untuk mengenali apa saja perbedaan kas kecil dan kas besar agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang baik dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Pada dasarnya, kas adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu bisnis yang sifatnya lebih likuid daripada aset lainnya serta memiliki jangka waktu yang lebih pendek untuk digunakan.
Nah, secara umum akun kas ini dibedakan menjadi dua, yakni kas kecil (petty cash) dan kas besar (cash on hand atau cash at bank). Namun, sudahkah Anda memahami perbedaan antara keduanya? Yuk, pelajari perbedaan antara kedua akun kas ini melalui artikel berikut!
Apa Itu Kas Kecil dan Kas Besar?
Kas kecil (petty cash) adalah jumlah dana yang disimpan oleh bisnis atau perusahaan untuk menutupi segala pembelian yang nilainya relatif kecil atau dapat dibayar dengan uang tunai, bukan dengan cek atau kartu kredit. Misalnya membayar listrik, internet, biaya makan, transportasi, dan pengeluaran rutin lainnya yang jumlahnya tidak terlalu besar.
Sedangkan istilah kas besar atau “cash on hand” sebenarnya memiliki arti ganda. Istilah ini dapat digunakan secara harfiah yang mengacu pada tagihan dan kas aktual yang Anda miliki untuk dibelanjakan, termasuk jumlah dana kas kecil Anda.
Namun, di neraca keuangan, istilah yang sama tidak hanya mengacu pada uang tunai fisik tetapi juga semua dana yang disimpan dan dipinjam oleh bisnis Anda, termasuk uang di bank dan tagihan bisnis Anda yang jumlahnya cukup besar.
Sederhananya, kas besar merupakan jenis dana atau kas yang Anda disiapkan untuk mencukupi pengeluaran non rutin atau kegiatan bisnis yang membutuhkan nominal pembelian yang lebih besar. Sebut saja biaya sewa tempat, biaya akuisisi, pembelian aset, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Pengelolaan Kas Kecil Metode Imprest: Cara Kerja, Tujuan dan Contohnya
Perbedaan Kas Kecil dan Kas Besar
Setelah mengetahui pengertian masing-masing, selanjutnya Anda perlu tahu apa saja perbedaan kas kecil dan kas besar. Berikut ini penjelasannya:
1. Tujuan dari Pembentukan
Hal pertama yang membedakan kas kecil dengan kas besar adalah tujuan pembentukan akunnya. Pertama, akun kas kecil biasanya dibentuk dengan tujuan untuk mempercepat kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya mendadak.
Sedangkan tujuan pembentukan akun besar adalah untuk mempermudah kegiatan operasional yang direncanakan secara matang karena membutuhkan biaya yang relatif lebih besar.
2. Sistem Pencacatan
Perbedaan lain antara kas kecil dan kas besar adalah terletak pada sistem pencatatannya. Kasi kecil hanya mencatat pengeluaran-pengeluaran yang biayanya relatif kecil atau biasanya di bawah Rp. 1.000.000. Maka dari itu, pencatatan kas kecil hanya menggunakan metode pencacatan tetap dan tidak tetap.
Metode tetap dalam pencatatan kas kecil menggunakan sistem imprest (jumlahnya selalu tetap) sedangkan metode tidak tetap menggunakan sistem fluctuation fund (nominalnya bisa berubah-ubah). Adapun sistem pencatatan kas besar yakni menggunakan rekonsiliasi bank secara periodik oleh perusahaan.
3. Jenis Aset
Kas kecil mengacu pada sejumlah uang tunai yang disimpan bisnis dalam tagihan di tempat. Biasanya disimpan dalam kotak kunci atau brankas, kas kecil memungkinkan Anda sebagai pemilik dan manajer bisnis untuk membayar pengeluaran harian yang kecil tanpa harus menulis cek atau menggunakan kartu kredit. Oleh karena itu, kas kecil hanya mengacu pada uang tunai yang sebenarnya.
Namun, jenis aset pada kas dapat mencakup tagihan atau cek dari keseluruhan bisnis, entah itu, dana cair maupun non-cair yang disimpan di bank. Kas besar adalah campuran aset yang mudah dikonversi menjadi dana cair dan biasanya sebagian besar tidak dalam bentuk tunai.
4. Lokasi Dana Tunai
Perbedaan selanjutnya adalah lokasi atau tempat dimana perusahaan menyimpan dana tunainya. Dana kas kecil harusnya disimpan di lokasi terpusat di mana hanya karyawan yang berwenang yang dapat mengaksesnya, seperti brankas.
Saat mendistribusikan kas kecil, karyawan yang berwenang harus mencatat setiap transaksi dalam buku kas kecil sehingga bisnis dapat memperhitungkan semua pengeluaran kecil yang ditanggungnya dengan dana tersebut. Sedangkan dana kas besar umumnya hampir selalu terdesentralisasi dan disimpan di beberapa rekening bank dan lokasi fisik di seluruh operasi.
5. Relevansi dengan Kesehatan Keuangan
Adapun perbedaan kas kecil dan kas besar selanjutnya adalah terletak pada elevansinya dengan kesehatan finansial suatu bisnis atau perusahaan. Kas kecil biasanya tidak mempengaruhi kesehatan keuangan bisnis Anda. itu karena kas kecil bukanlah unit dasar akuntansi.
Namun, kas kecil sangat berguna untuk menghindari metode pembayaran yang Anda anggap tidak praktis dan ekonomis terhadap perkembangan bisnis Anda. Dengan adanya kas kas kecil, Anda mendapat kenyamanan dalam membeli kebutuhan harian kecil menjadi lebih sederhana.
Sedangkan kas besar adalah ukuran penting kesehatan keuangan bisnis Anda. Misalnya untuk membayar vendor, sewa tempat, membayar utang, membeli aset, dan biaya operasional lainnya yang nominalnya cukup besar guna menunjang operasional bisnis.
Biaya-biaya tersebut sangat mempengaruhi kelangsungan bisnis Anda. Jadi penting untuk menghitung biaya-biaya ini dalam laporan keuangan. Anda juga perlu mengetahui total dana dari kas besar ini untuk menghasilkan laporan arus kas yang mampu merinci nilai dan posisi keuangan perusahaan.
Baca Juga: Komunikasi Bisnis dalam Perusahaan: Pengertian, Metode, dan Tipsnya
6. Tujuan
Kas kecil adalah sumber dana praktis milik perusahaan yang membantu menghindari transaksi yang rumit sekaligus melindungi dana perusahaan. Misalnya, jika wastafel di kantor Anda perlu diperbaiki, maka Anda cukup membayar biaya servis sekitar Rp. 150.000 – Rp. 350.000 kepada tukang ledeng secara tunai.
Atau jika Anda perlu untuk segera membeli lebih banyak persediaan tetapi tidak dapat melakukannya sendiri, maka Anda dapat menyerahkan sejumlah kas kecil kepada karyawan untuk membelinya. Hal ini untuk menghindari risiko seringnya meminjamkan kartu kredit perusahaan kepada banyak karyawan Anda.
Adapun kas besar mencerminkan kinerja masa lalu perusahaan dan kemampuannya saat ini untuk beroperasi. Tidak seperti kas kecil yang berfungsi membuat metode pembelian kebutuhan menjadi lebih sederhana, kas besar fungsinya lebih kompleks daripada itu.
Misalnya untuk mempermudah Anda mengetahui jumlah uang tunai memungkinkan bisnis Anda untuk menjalankan produksi, mengembangkan strategi bisnis, dan memenuhi persyaratan akuntansi.
7. Keuntungannya
Segi keuntungan dalam penggunaan juga menjadi salah satu perbedaan kas kecil dan kas besar. Umumnya, kas kecil membawa keuntungan pada bisnis Anda karena memudahkan pembelian keperluan sehari-hari operasional perusahaan. Kapan saja bisnis Anda membutuhkan dana tersebut, maka Anda bisa segera mencairkannya melalui kas kecil.
Sedangkan keuntungan memiliki kas besar adalah tingkat keamanannya yang lebih tinggi karena sistem pencatatannya menggunakan sistem rekonsiliasi bank. Metode pencatatan ini tentu memudahkan Anda untuk melakukan pembayaran dengan nominal yang besar serta lebih akurat untuk pelaporan keuangan.
Selain itu, kas besar juga memungkinkan pembukuan bisnis Anda dicatat lebih transparan. Itu karena semua pencatatan kas besar dilakukan oleh pihak perusahaan serta bank. Hal ini juga dapat menghindarkan bisnis Anda dari tindakan penipuan maupun kecurangan.
Kesimpulan
Nah, itulah beberapa perbedaan kas kecil dan kas besar yang wajib Anda pahami dalam membuat laporan keuangan. Dengan kompleksnya kegiatan di akun kas, tentu hal ini bisa menjadi hal yang rumit dan rawan terjadinya human error.
Mengingat bahwa keuangan merupakan hal yang sensitif bagi setiap bisnis, maka Anda perlu menggunakan software akuntansi yang handal untuk membantu pekerjaan Anda. Untung kini telah hadir software Accurate Online dari SolusiAccurate.
Software akuntansi ini akan memberikan Anda kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan pencatatan, pembukuan, hingga pelaporan keuangan bisnis Anda dan pastinya telah memenuhi standar PSAK. Dengan begitu, Anda pun bisa lebih fokus menjalankan dan mengembangkan bisnis Anda.